Mohon tunggu...
Geby LorinaSelvira
Geby LorinaSelvira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi olahraga, bukan tipikal wanita yang ribet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Etnomatematika pada Rumah Gadang Sumatra Barat

13 Juli 2022   23:35 Diperbarui: 13 Juli 2022   23:39 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Pendahuluan

Etnomatematika adalah hubungan antara matematika dan budaya. Oleh karena itu, matematikawan menggunakan istilah ethnomathematics, yang merupakan studi tentang hubungan antara budaya dan matematika. Indonesia memiliki keragaman bahasa, ras, agama, budaya, suku, dan sumber daya alam. 

Proses pembelajaran matematika yang dibutuhkan saat ini adalah pembelajaran  kontekstual dan realistis dengan menggunakan berbagai metode. Contoh budaya Indonesia adalah rumah adat Gadang di wilayah Sumatera Barat. 

Dalam bahasa Rumah gadang atau  bahasa Indonesia, rumah besar lebih dari sekedar rumah  besar selain tempat  tinggal keluarga. Rumah Gadang merupakan simbol yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau untuk berhubungan dengan masyarakat sekitar. Rumah adat Minangkabau ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat  lainnya  pada  atapnya yang  ke atas. 

Dalam penelitian ini, kami mengkaji aktivitas matematis terkait aktivitas desain tradisional keluarga Gadang dan aktivitas membuat pola pahatan pada motif pahatan pada dinding keluarga Gadang. Dalam hal ini, melihat etnomatematika kegiatan dasar uskup di rumah adat Gadang Minangkabau.

2. Metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki secara menyeluruh sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. 

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan etnografi, atau pendekatan, yang bertujuan untuk mempelajari dan memperoleh gambaran kelompok budaya dan analisis rinci berdasarkan penelitian lapangan yang intensif selama periode waktu tertentu. 

Penelitian dimulai dengan  survei fasilitas penelitian, perakitan peralatan penelitian, keputusan perencanaan penelitian, dan pelaksanaan proses  penelitian dengan menyediakan peralatan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara (kuesioner), observasi dan dokumentasi terhadap bentuk rumah gadang dan motif pahatan rumah gadang. 

Pada dasarnya data yang  dianalisis dalam penelitian ini didasarkan pada hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang menunjukkan bagaimana budaya Minangkabau mengandung unsur matematika.

3. Hasil dan Pembahasan

Bentuk dasarnya rumah gadang adalah persegi panjang yang memanjang ke atas bukan simetris. Atapnya melengkung kuat seperti tanduk kerbau, sedangkan lekukan tubuh rumah adat seperti lambung kapal. Bentuk tubuh Rumah Gadang adalah persegi panjang, memanjang ke arah atas (trapesium terbalik), dengan sisi melengkung  atau rendah di  tengah. 

Jika dilihat dari  sisi (penampang melintang) bangunan, persegi panjang ke atas ditutupi dengan segitiga, yang sisi-sisinya melengkung ke  dalam, semuanya menciptakan keseimbangan estetika yang sesuai dengan keyakinan hidup mereka. Secara fungsional, garis rumah gadangn menunjukkan adaptasi dengan alam tropis. 

Atap runcing membantu melonggarkan air yang telah menempel pada lapisan ijuk. Hal ini memungkinkan air hujan untuk meluncur dengan cepat di atas atap, tidak peduli seberapa beratnya. Membangun rumah yang tumbuh ke atas disebut Silek, dan itu membebaskan Anda dari beban tapier. 

Poros tinggi menyediakan udara segar, terutama di musim panas. Selain itu, rumah Gadang dibangun berjajar menurut arah dasar dari utara ke selatan untuk membebaskan mereka dari panas matahari dan angin. 

Secara keseluruhan, arsitektur Rumah Gadang dibangun sesuai dengan kebutuhan estetika dan fungsi yang mencakup nilai-nilai kesatuan, keselarasan, keseimbangan dan kesepadanan menjadi satu kesatuan yang selaras atau selaras dengan alam.

Dilihat dari bentuk rumah gadang masyarakat Minang Kabau telah menginmplementasikan salah satu ilmu matematika yaitu geometri, salah satu bangunan rumah adat termasuk model bangun datar seperti bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, segitiga dan garis isometrik. pembangunan departemen. 

Model bangun ruang meliputi segitiga, segitiga sama sisi, segi lima, lingkaran, belah ketupat,  kubus, balok,  tabung, model properti matematika termasuk konsep simetri, fraktal, translasi (perpindahan).

Ukiran Rumah Gadang Minangkabau 

Pada dasarnya ukiran rumah gadang adalah berbagai pengisi bidang dekoratif yang berbentuk garis melingkar atau persegi. Motif umumnya tumbuhan merambat, akar daun, bunga dan badan buah. Pola rute biasanya melingkar, dengan rute sejajar, terjalin, terjalin, dan terhubung. Cabang dan ranting akar menekuk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Selain motif akar, motif lain yang ditemukan adalah motif geometris segitiga, persegi dan persegi panjang. Motif daun, bunga dan buah juga dapat diukir secara individual atau terus menerus. 

Adanya geometri fraktal menunjukkan bahwa matematika bukanlah mata pelajaran yang kering dan dangkal, melainkan mata pelajaran yang indah yang dapat menghasilkan karya dengan citra artistik dan nilai intelektual yang tinggi. 

Geometri ini menciptakan keindahan yang sangat luar biasa. Peninggalan nenek moyang ini berupa patung Minang Kabau menunjukkan bahwa nenek moyang kita juga mengenal keindahan melalui geometri fraktal matematis. Hanya saja mereka mungkin tidak menyadari bahwa pekerjaan mereka adalah geometri fraktal.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan dalam aktivitas pembuatan rumah gadang minangkabau terdapat unsur dan konsep matematika yang digunakan. 

Masyarakat Minankabau telah menggunakan etnomatematika untuk menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari tanpa mempelajari teori konsep matematika. Masyarakat Minangkabau terbukti memiliki bentuk etnomatematik yang tercermin dari hasil berbagai kegiatan dan kegiatan matematika yang dimiliki dan dikembangkan oleh masyarakat Minangkabau.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun