Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malamku: Rindu yang Hanyut dalam Hampa

30 Agustus 2017   23:19 Diperbarui: 6 September 2017   06:04 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termangu, aku mendekap hampa
Telah larut rindu makin dalam
Hanyut terbawa seribu resah
Lupa semua ceria seharian

Ialah tentang bayang-bayang rupa seorang
Masih tentang sehelai rambut ikal
Semenjak jumpa perdana
Rindu telah larut dalam semua malam

Lambai rambut yang telah tinggalkan secarik kenangan;
Bilakah malam yang kan pergi dalam hampa?
Jikakah habis semua malam tanpa senyum di wajah rembulan?
Haruskah rindu semestinya jatuh dari bintang-bintang bertebaran?

Malamku selalu hampa
Malamku adalah nyanyian sunyi
Malamku adalah kisah ribuan kata
Malamku adalah puisi rindu_

Malang, 30 Agustus 2017|23:09

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun