Termangu, aku mendekap hampa
Telah larut rindu makin dalam
Hanyut terbawa seribu resah
Lupa semua ceria seharian
Ialah tentang bayang-bayang rupa seorang
Masih tentang sehelai rambut ikal
Semenjak jumpa perdana
Rindu telah larut dalam semua malam
Lambai rambut yang telah tinggalkan secarik kenangan;
Bilakah malam yang kan pergi dalam hampa?
Jikakah habis semua malam tanpa senyum di wajah rembulan?
Haruskah rindu semestinya jatuh dari bintang-bintang bertebaran?
Malamku selalu hampa
Malamku adalah nyanyian sunyi
Malamku adalah kisah ribuan kata
Malamku adalah puisi rindu_
Malang, 30 Agustus 2017|23:09
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H