Beri diri Anda pujian dan penghargaan atas prestasi dan upaya Anda. Fokus pada pencapaian kecil dan berterima kasih pada diri sendiri. Misal, seorang wanita baru saja memenangkan juara 1 melukis dikampusnya, untuk menghargai dirinya sendiri, ia melakukan self reward sebagai tanda terima kasih pada dirinya karena sudah melakukan yang terbaik. (Schwarz, N., & Clore, G. L. 2007)
4. Berlatih Kesadaran Diri
Melatih diri untuk menjadi lebih sadar akan pikiran dan emosi. Ini dapat membantu mengenali pola pikir negatif dan menggantinya dengan pikiran positif. Hal ini bisa dilakukan contohnya seperti melakukan olahraga apapun itu yang dapat membuat diri sendiri tenang. (Schwarz, N., & Clore, G. L. 2007)
5. Pandangan yang Realistis
Miliki pandangan yang realistis tentang situasi. Hindari pemikiran yang ekstrim atau berlebihan, dan cari perspektif yang seimbang. Contoh, seorang wanita sedang berjalan sendirian disuatu keramaian, dan dia merasa orang-orang disana melihatnya dengan perasaan negatif, entah itu karena dia hanya sendirian atau pakaian yang sedang dipakai, padahal kenyataan yang sebenarnya orang-orang hanya melihat sekilas tanpa ada maksud lain. (Schwarz, N., & Clore, G. L. 2007)
Berpikir positif merujuk pada sikap dan pola pikir yang optimis dan menggali sisi positif dalam setiap situasi. Agar penyampaian pesan jelas, dapat memahami pendapat orang lain, dan dapat membangun hubungan yang baik, dibutuhkan sebuah komunikasi yang efektif antar individu.Â
Komunikasi efektif dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan yang memungkinkan pemahaman yang akurat dan saling berbagi informasi yang efisien antara dua pihak atau lebih. Hal ini melibatkan penggunaan keterampilan komunikasi yang memungkinkan pesan untuk disampaikan dengan jelas, merespon dengan tepat, dan membangun hubungan yang saling menguntungkan. Secara lebih spesifik, komunikasi efektif mencakup penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, kemampuan mendengarkan yang aktif, serta komunikasi nonverbal yang tepat. (DeVito, J.A. 2020)
Penerapan komunikasi efektif dapat terjadi dalam berbagai situasi, termasuk interaksi interpersonal dan komunikasi organisasional. Dalam konteks interpersonal, komunikasi efektif membantu membangun hubungan yang sehat, memecahkan konflik dengan baik, dan menciptakan pemahaman yang mendalam antara individu. Sementara itu, dalam konteks organisasional, komunikasi efektif memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan kinerja tim, mendukung kolaborasi yang produktif, dan memastikan informasi yang jelas dan akurat disampaikan di antara anggota organisasi. (O'Hair, D., Friedrich, G.W., & Wiemann, M. 2015)Â
Sebelum komunikasi ini terjadi, tentunya ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa komunikasi efektif dapat terjadi, hal itu antara lain sebagai berikut:
1. Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi yang baik menjadi faktor utama dalam tercapainya komunikasi efektif. Ini mencakup kemampuan mendengar dengan baik, mengartikulasikan ide dengan jelas, menggunakan bahasa yang tepat, dan menyampaikan pesan dengan penuh perhatian pada penerima. Keterampilan komunikasi yang baik akan membantu membangun pemahaman yang saling memuaskan. (Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. 2017).