Jika kita dalam situasi sulit, berpikir positif membantu kita melihat peluang dalam setiap masalah dan mencari solusi daripada terjebak dalam kesedihan atau keputusasaan. Sikap mental yang positif memungkinkan kita untuk tetap fokus pada solusi daripada terperangkap dalam masalah.
4. Menunjukkan Hubungan Sosial yang Sehat
Hal ini juga berpengaruh, karena orang yang memiliki sikap mental positif cenderung memancarkan energi positif dan optimisme, yang membuat mereka lebih menarik bagi orang lain. Dengan berpikir positif, kita juga lebih mampu memahami dan memaafkan kesalahan orang lain, yang memperkuat hubungan kita dengan mereka.Â
5. Meningkatkan Produktivitas
erpikir positif memungkinkan kita untuk menghadapi tantangan dengan keyakinan dan motivasi. Dengan menghilangkan pikiran negatif dan ragu-ragu, kita dapat berkonsentrasi pada tujuan kita dan bekerja dengan lebih efektif. Ini dapat meningkatkan produktivitas kita dalam aktivitas sehari-hari.
Meskipun berpikir positif memiliki manfaat yang signifikan, itu tidak selalu mudah dilakukan. Beberapa tantangan yang mungkin muncul termasuk pikiran negatif yang terus-menerus muncul, tekanan dari lingkungan yang negatif, dan rasa putus asa dalam menghadapi rintangan. Adapun bagaimana cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi tantangan ini, antara lain:
1. Mengubah Pola Pikir
Mulai menyadari dan gantikan pikiran negatif dengan pikiran positif. Tantang keyakinan negatif yang ada dipikiran dan cari bukti yang positif untuk membantahnya. Contoh, seseorang takut untuk maju kedepan menjelaskan tugas yang diberikan oleh gurunya,, beliau berpikir negatif pada seluruh orang yang menontonnya akan mengejeknya, tetapi hal itu ia tepis karena jika seseorang melakukan hal yang sama, orang-orang dan ia sendiri tidak pernah berpikir negatif tentang orang-orang yang ada didepannya. (Schwarz, N., & Clore, G. L. 2007)
2. Mengelola Emosi
Mengidentifikasi dan kelola emosi negatif dengan baik. Mulai praktikkan regulasi emosi dengan teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas fisik. (Schwarz, N., & Clore, G. L. 2007)
3. Melatih Penghargaan Diri