Mohon tunggu...
Gea Ivana Putri
Gea Ivana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate

we mature more with damage, not age

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trend "All Eyes on Papua" di Instagram: Menggugah Kesadaran Global akan Perjuangan Masyarakat Adat

13 Juni 2024   15:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:01 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan "All Eyes on Papua" telah mencuat sebagai sorotan utama di media sosial, khususnya Instagram, memperkuat suara perjuangan masyarakat adat Papua dalam mempertahankan warisan budaya dan lingkungan mereka. Namun, apa sebenarnya yang menjadi pemicu dan esensi dari gerakan ini?

Perjuangan Masyarakat Adat Papua dalam Sorotan

Gerakan "All Eyes on Papua" tidak hanya sekadar tren di media sosial, tetapi juga sebuah gerakan solidaritas global yang memberikan dukungan untuk perjuangan masyarakat adat Papua. Seruan ini mencuat setelah sejumlah tokoh dan aktivis lingkungan hidup dari suku Awyu dan suku Moi menghadiri sidang di Mahkamah Agung Jakarta untuk memperjuangkan hak mereka atas hutan adat yang terancam oleh ekspansi perusahaan sawit.

Hendrikus Woro, salah seorang pejuang lingkungan hidup dari suku Awyu, dengan tegas menyatakan tujuan kedatangannya adalah untuk meminta Mahkamah Agung membatalkan izin perusahaan sawit yang merusak hutan adat mereka. Ini bukan sekadar masalah lokal, tetapi juga berdampak pada komitmen iklim nasional Indonesia, mengingat potensi deforestasi yang dapat dipicu oleh operasi perusahaan-perusahaan ini di Papua.

Detail Kasus dan Implikasinya

Suku Awyu di Boven Digoel dan suku Moi di Sorong, Papua Barat Daya, saat ini tengah menghadapi proses hukum yang kompleks di Mahkamah Agung terkait gugatan mereka terhadap izin perusahaan sawit. Kasus-kasus ini telah mencapai tahap kasasi, menyoroti perlawanan keras masyarakat adat terhadap pengambilalihan tanah mereka untuk kepentingan industri.

Saat suku-suku ini berjuang untuk mempertahankan hutan adat mereka, mereka juga berperang melawan waktu untuk memastikan bahwa keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya mereka tetap terjaga untuk generasi mendatang. Solidaritas dari dunia maya melalui "All Eyes on Papua" tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga meningkatkan tekanan internasional terhadap pemerintah dan perusahaan untuk bertindak secara bertanggung jawab.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun mendapat perhatian global melalui media sosial, tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat Papua tetap kompleks. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan lingkungan dan hak-hak mereka atas tanah adat tidak berhenti pada dukungan online, tetapi memerlukan komitmen nyata dari semua pihak terkait untuk menghormati dan melindungi keberadaan mereka.

Di sisi lain, harapan bahwa gerakan "All Eyes on Papua" akan mendorong perubahan positif yang signifikan, baik dalam kebijakan pemerintah maupun kesadaran masyarakat global, tetap menggema. Dengan terus mengekspos dan mendukung narasi ini, kita semua dapat menjadi bagian dari perubahan yang lebih besar bagi Papua dan planet kita ini.Kesimpulan

Gerakan "All Eyes on Papua" di Instagram bukan sekadar tren sesaat, melainkan refleksi dari kekuatan solidaritas global dalam mendukung perjuangan masyarakat adat Papua. Melalui kesadaran dan aksi kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa suara mereka tidak hanya didengar, tetapi juga diberdayakan untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan dan adil.

Artikel ini menyoroti pentingnya gerakan "All Eyes on Papua" dalam meningkatkan kesadaran global tentang perjuangan masyarakat adat Papua dalam mempertahankan hak mereka atas tanah dan lingkungan, serta mengajak pembaca untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian dan keadilan ini.

Tanggapan: Gerakan "All Eyes on Papua" dan Solidaritas Global

Gerakan "All Eyes on Papua" yang sedang viral di Instagram merupakan bukti kuat bagaimana media sosial dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesadaran global terhadap isu-isu lingkungan dan hak asasi manusia. Gerakan ini tidak hanya mencatatkan nama di feed Instagram kita, tetapi juga menghidupkan kembali perhatian terhadap perjuangan masyarakat adat Papua yang telah lama berjuang untuk mempertahankan tanah adat dan kehidupan mereka dari ekspansi industri yang merusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun