Mohon tunggu...
GdeMahartaPutra
GdeMahartaPutra Mohon Tunggu... Seniman - SMA

Saya senang bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Ansambel Alat Musik Tiup yang Tak Henti Berbunyi Sejak Tahun 2000

17 September 2024   14:26 Diperbarui: 17 September 2024   14:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan-tantangan yang dihadapi CWE

CWE terus berinovasi dalam mengatasi berbagai tantangan dunia terutama pada masa pandemi. Melalui perkembangan digital pada masa pandemi, CWE telah memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauannya. Hal ini memungkinkan mereka tidak hanya dikenal di kalangan internal, tetapi juga di luar lingkungan Kolese Kanisius. Keterlibatan aktif di platform digital ini sangat membantu dalam memperkenalkan kedisiplinan bermusik siswa-siswa yang tergabung CWE sehingga mendorong banyak generasi muda agar memiliki keinginan mendaftar dan bergabung dalam keluarga Kolese Kanisius.

Saya sendiri merupakan anggota CWE yang memegang alat musik alto saxophone. Saya merupakan section leader di tim saxophone. Tim saxophone terdiri dari alto saxophone, tenor saxophone dan baritone saxophone. Hampir mayoritas anggota CWE berasal dari angkatan saya saat ini yaitu angkatan CC'25 yang pada tahun 2025 nanti akan lulus. Hal yang dikhawatirkan adalah setelah angkatan CC'25 lulus, jumlah anggota CWE akan menurun secara drastis. 

Menurut pengamatan saya, penampilan-penampilan CWE saat ini sedang kurang baik karena tidak semua anggota mau mempersiapkan diri dan mau berlatih di rumah sebelum berlatih bersama di sekolah. Mengulik sebuah atau beberapa lagu di sekolah secara individu saat latihan bersama hanya akan membuang waktu tim CWE. Apalagi, terdapat beberapa anggota CWE yang tidak bisa membaca not balok sehingga membutuhkan waktu lama untuk memahami partitur. Akibatnya, durasi latihan menjadi panjang, pelatih kewalahan, konduktor sulit untuk mengatur, dan pada akhirnya kurang kompak saat hari penampilan. 

Saya paham bahwa seorang Canisian sangat sibuk dengan berbagai urusan sekolah. Namun, apabila kita sudah memilih ekskul sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus punya komitmen dan fokus dengan apa yang sudah kita pilih, dengan begitu, tim CWE semakin baik dan kompak dalam bermusik. Menurut saya, anggota-anggota CWE harus menyempatkan waktu setiap hari untuk berlatih secara rutin walaupun hanya sebentar, dibandingkan latihan dengan waktu yang lama, tetapi tidak rutin.

Berada di tim CWE seperti berada dalam program "Team Building", di mana antara ketua, wakil dan anggota harus bekerja sama dengan baik. Orang yang individualis hanya akan merugikan sebuah tim. Ketua harus mampu mengatur anggotanya tetapi bukan dengan cara memerintah tetapi dengan cara memberi contoh. Anggota yang satu dengan anggota yang lain harus mampu menerima masukan dari anggota yang lain. Hal-hal dasar dalam kerjasama tim harus dilakukan. Kerjasama tim yang sempurna pasti akan membawa perubahan maksimal dalam CWE.

Tahun ini adalah tahun terakhir saya di CWE. Selama 5 tahun tersebut, saya merasakan berbagai pergolakan dalam menghadapi berbagai tantangan seperti tantangan masa pandemi maupun tantangan bergantinya anggota setiap tahun. Saya hanya bisa berharap di tahun terakhir saya ini, CWE mau dan mampu berubah ke arah yang baik. Komitmen dan fokus menjadi kunci satu-satunya untuk berubah.

Menuju masa depan, CWE akan lebih banyak menghadapi tantangan dalam mempertahankan kualitas dan eksistensinya di tengah perkembangan teknologi dan minat generasi muda. Namun, dengan komitmen yang kuat dan visi yang jelas, CWE dapat mengembangkan potensi untuk terus berkembang dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai organisasi yang aktif dalam dunia musik di Indonesia maupun dari luar negeri. Sebagai warisan yang berharga dari Kolese Kanisius, CWE diharapkan terus menjadi wadah bagi para siswa untuk mengembangkan bakat dalam musik dan menjadi contoh inspiratif bagi generasi-generasi berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun