Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"New Normal, Old Habit"

24 Juni 2020   13:05 Diperbarui: 24 Juni 2020   16:59 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Maiko Valentino from Unsplash

Saat memasuki era New Normal, banyak sekali perubahan yang terjadi. Sebut saja dunia pendidikan yang akhirnya diputuskan Pemerintah akan tetap melanjutkan kebijakan belajar dari rumah sampai akhir tahun 2020.

Itu berarti tidak ada lagi masa orientasi mahasiswa yang biasanya sering diributkan karena beberapa kali sempat menelan korban jiwa, atau masa berkenalan dengan teman-teman baru sambil menceritakan asyiknya jalan-jalan ketika liburan kenaikan kelas.  

Pelukan, euforia saat wisuda, tangisan bangga dan bahagia bisa mencapai nilai tertinggi dalam masa sekolah atau kuliah, sudah digantikan dengan peluk dan tawa di dunia maya yang diwakili dalam bentuk emoticon. Tidak ada emosi yang manusiawi di sana.

Ada hal-hal yang memang hanya bisa didapatkan ketika manusia tidak berjarak. Sebab memang sesungguhnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial sehingga ketika tidak bersosialisasi, rasa kemanusiaan itulah yang tidak didapatkan.

Selain dunia pendidikan, dunia usaha juga mengalami banyak perubahan. Usaha-usaha yang berinteraksi langsung dengan masyarakat terpaksa banyak yang gulung tikar atau mem PHK karyawannya, sebut saja usaha transportasi, jasa, hotel, dan lain-lain.

Padahal sebelum pandemi, usaha-usaha tersebut menjadi favorit banyak orang, baik yang bekerja maupun yang menggunakan sarananya. Memang untuk melewati pandemi ini, mahal sekali harga yang harus dibayar.

Yang tidak berjarak adalah keluarga terutama yang tinggal satu atap karena pandemi membuat orang tidak bisa keluar rumah atau banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

Namun ternyata, karena kebanyakan tinggal di dalam rumah inilah konflik mulai terjadi yang tidak jarang berakhir pada tragedi.

Tingkat perceraian menjadi tinggi semenjak pandemi. Ada juga yang ketahuan memiliki selingkuhan atau tidak tahan dengan kebiasaan pasangan selama di rumah.

Tanpa jarak pun tetap akan menjadi masalah. Mengapa demikian?

Karena selain makhluk sosial, manusia juga membutuhkan ruang bagi dirinya sendiri untuk berdiam diri, mengumpulkan energi sehingga bisa menghadapi tekanan kehidupan sekaligus relaksasi beristirahat sejenak dari tuntutan yang dihadapinya.

Ruang bagi diri sendiri juga diperlukan agar kita sebagai manusia bisa mengkoreksi diri supaya bisa menjadi lebih baik di kemudian hari.

Kebiasaan-kebiasaan lama yang karut marut bisa diubah menjadi kebiasaan baru yang membangun dan punya energi positif sehingga keberadaan kita bisa bermanfaat bagi sekitar.

Karena energi positif diperlukan agar kita tetap kuat melangkah dan tidak kehilangan visi dan misi dalam kehidupan, terutama masa pandemi seperti sekarang ini.

Selain di rumah, di jalanan pun tidak ada perubahan berarti.

Orang berkendara masih sradak- sruduk tidak terkendali, potong sana-sini tanpa peduli. Macet di mana-mana yang sesungguhnya karena ulah kita pun masih terjadi.

Semua ini membuat jalanan seakan hutan belantara berhukum rimba, siapa kuat dia yang menjadi pemenang. Siapa paling berani berkendara tanpa memedulikan risiko bagi orang lain, dia lah yang akan keluar sebagai pemenang tercepat sampai di tempat tujuan.

Ketika berkendara, kita lah pemeran utama, pengguna jalan lain hanya pemeran pembantu.

Padahal tidak ada medali atau piagam penghargaan. Kalau sampai telat masuk kantor pun paling dipotong uang makan atau kerajinan.

"New normal" ternyata masih tidak membawa perubahan terhadap tindak tanduk kita. Semua masih "old habit".

Di rumah kita menjadi 'musuh' bagi semua anggota keluarga kita. Di jalanan kita menjadi 'raja rimba' yang semena-mena bagi sesama.

Rasanya kita semua memang perlu meluangkan waktu sejenak untuk memiliki ruang bagi diri sendiri dalam masa New Normal ini supaya kita semua menjadi "new human" dengan "new habit".

Bukankah Mariah Carey pun pernah menasihati kita sebelumnya dalam lirik lagu Hero-nya:

"There's a hero, if you look inside your heart...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun