Ruang bagi diri sendiri juga diperlukan agar kita sebagai manusia bisa mengkoreksi diri supaya bisa menjadi lebih baik di kemudian hari.
Kebiasaan-kebiasaan lama yang karut marut bisa diubah menjadi kebiasaan baru yang membangun dan punya energi positif sehingga keberadaan kita bisa bermanfaat bagi sekitar.
Karena energi positif diperlukan agar kita tetap kuat melangkah dan tidak kehilangan visi dan misi dalam kehidupan, terutama masa pandemi seperti sekarang ini.
Selain di rumah, di jalanan pun tidak ada perubahan berarti.
Orang berkendara masih sradak- sruduk tidak terkendali, potong sana-sini tanpa peduli. Macet di mana-mana yang sesungguhnya karena ulah kita pun masih terjadi.
Semua ini membuat jalanan seakan hutan belantara berhukum rimba, siapa kuat dia yang menjadi pemenang. Siapa paling berani berkendara tanpa memedulikan risiko bagi orang lain, dia lah yang akan keluar sebagai pemenang tercepat sampai di tempat tujuan.
Ketika berkendara, kita lah pemeran utama, pengguna jalan lain hanya pemeran pembantu.
Padahal tidak ada medali atau piagam penghargaan. Kalau sampai telat masuk kantor pun paling dipotong uang makan atau kerajinan.
"New normal" ternyata masih tidak membawa perubahan terhadap tindak tanduk kita. Semua masih "old habit".
Di rumah kita menjadi 'musuh' bagi semua anggota keluarga kita. Di jalanan kita menjadi 'raja rimba' yang semena-mena bagi sesama.
Rasanya kita semua memang perlu meluangkan waktu sejenak untuk memiliki ruang bagi diri sendiri dalam masa New Normal ini supaya kita semua menjadi "new human" dengan "new habit".