Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Bahagia di Tengah Razia

26 Mei 2020   20:48 Diperbarui: 26 Mei 2020   20:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sempat berfikir, kok masih berani sih keluar rumah tanpa menggunakan masker di masa pandemi seperti ini.  

Salah satu petugas tampak ingin bertemu dengan manager tempat pelayanan jasa digital printing tersebut. Tidak berapa lama, para petugas satpol PP tersebut segera naik ke lantai atas ruangan itu.

Dalam hati saya bertanya-tanya, apakah tempat ini akan segera diutup? Sebentar lagi antrian saya akan sampai, sayang sekali kalau sampai ditutup karena itu berarti saya harus mencari tempat pelayanan jasa digital printing lainnya dan kembali mengantri menunggu giliran, selain itu, tidak ada jaminan tempat itu nantinya tidak akan di razia oleh satpol PP seperti saat ini.

Orang-orang yang menunggu antrian di ruangan itu nampaknya tidak ada yang panik lalu meninggalkan ruangan. Keadaan tetap sama seperti sebelum kedatangan satpol PP tersebut.

Kalau dipikir sih memang tidak ada alasan tempat ini harus ditutup karena semua melakukan prosedur jaga jarak dan memakai masker. Hand sanitizer pun terlihat tersedia di meja pembayaran yang terlihat sehingga orang akan sangat mudah menemukan dan menggunakannya bila perlu.

Tidak berapa lama, para petugas satpol PP tampak turun dari lantai atas. Tidak ada perintah penutupan atau apapun. Mereka hanya keluar dari ruangan dengan ditemani oleh salah satu petugas tempat pelayanan jasa tersebut.  

Di luar ruangan, mereka berbincang sebentar dengan petugas tempat pelayanan jasa tersebut. Tampaknya tidak ada masalah. Tidak berapa lama, dengan menggunakan mobil satpol PP, mereka pun meninggalkan kompleks tempat pelayanan jasa digital printing tersebut.

Nomor urut saya pun dipanggil untuk segera ke counter pencetakan.

Setelah cetakan saya selesai, saya kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan sambil merenungkan kejadian barusan.

Seandainya semua orang bisa taat dan patuh pada protokol kesehatan seperti di ruangan tempat pelayanan jasa digital printing itu tanpa merasa terpaksa atau dipaksa.

Seandainya semua orang yang tidak patuh ketika ditegur segera mematuhi peraturan yang ada seperti di ruangan tempat pelayanan jasa digital printing itu demi keamanan bersama tanpa perlu ada rasa marah sampai ribut di media sosial yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun