Selama masa pandemi ini, kita banyak melakukan segala sesuatu secara online, baik yang bekerja maupun yang bersekolah. Sepertinya semua akan gampang dan mudah karena segala sesuatu dikerjakan dari rumah, tapi rupanya kendala dan masalah tetap saja ada.
Salah satu contohnya adalah ketika sekolah si kecil membutuhkan tugas-tugas yang harus dikerjakan secara offline yang tentunya membutuhkan mesin printer untuk mencetak tugas tersebut untuk kemudian di foto setelah dikerjakan dan dikirim ke guru melalui google classroom.
Bagaimana jika tidak semua orang tua murid memiliki mesin printer untuk mencetak tugas-tugas tersebut? Salah satu jawabannya adalah dengan mencetak di toko pelayanan jasa digital printing.
Itulah yang saya lakukan.
Setelah mengambil nomor urut, saya pun menunggu giliran untuk mencetak tugas sekolah yang harus segera dikerjakan dan dikumpulkan oleh anak saya.
Ruangan tidak begitu ramai. Orang-orang pun menunggu giliran untuk dapat mencetak apapun kebutuhan mereka dengan mengenakan masker, sayapun demikian.
Tidak ada yang berdesakan dan berkerumun, semua taat melakukan physical distancing.
Sambil menunggu giliran, saya segera menjelajah dunia maya untuk membaca berita-berita terkini yang masih dipenuhi dengan berita mengenai penanganan virus covid-19, new normal dan hal-hal seperti itu.
Tidak berapa lama, serombongan orang yang mengenakan seragam satpol PP memasuki ruangan. Mereka tampak memperhatikan keadaan sekitar. Saya bisa merasakan aura di ruangan tersebut yang berubah menjadi sedikit tegang.
Salah seorang dari petugas tersebut menegur seseorang yang tidak menggunakan masker yang kebetulan juga baru memasuki ruangan pelayanan jasa digital printing tersebut. Segera orang tersebut mengenakan maskernya.
Saya sempat berfikir, kok masih berani sih keluar rumah tanpa menggunakan masker di masa pandemi seperti ini. Â
Salah satu petugas tampak ingin bertemu dengan manager tempat pelayanan jasa digital printing tersebut. Tidak berapa lama, para petugas satpol PP tersebut segera naik ke lantai atas ruangan itu.
Dalam hati saya bertanya-tanya, apakah tempat ini akan segera diutup? Sebentar lagi antrian saya akan sampai, sayang sekali kalau sampai ditutup karena itu berarti saya harus mencari tempat pelayanan jasa digital printing lainnya dan kembali mengantri menunggu giliran, selain itu, tidak ada jaminan tempat itu nantinya tidak akan di razia oleh satpol PP seperti saat ini.
Orang-orang yang menunggu antrian di ruangan itu nampaknya tidak ada yang panik lalu meninggalkan ruangan. Keadaan tetap sama seperti sebelum kedatangan satpol PP tersebut.
Kalau dipikir sih memang tidak ada alasan tempat ini harus ditutup karena semua melakukan prosedur jaga jarak dan memakai masker. Hand sanitizer pun terlihat tersedia di meja pembayaran yang terlihat sehingga orang akan sangat mudah menemukan dan menggunakannya bila perlu.
Tidak berapa lama, para petugas satpol PP tampak turun dari lantai atas. Tidak ada perintah penutupan atau apapun. Mereka hanya keluar dari ruangan dengan ditemani oleh salah satu petugas tempat pelayanan jasa tersebut. Â
Di luar ruangan, mereka berbincang sebentar dengan petugas tempat pelayanan jasa tersebut. Tampaknya tidak ada masalah. Tidak berapa lama, dengan menggunakan mobil satpol PP, mereka pun meninggalkan kompleks tempat pelayanan jasa digital printing tersebut.
Nomor urut saya pun dipanggil untuk segera ke counter pencetakan.
Setelah cetakan saya selesai, saya kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan sambil merenungkan kejadian barusan.
Seandainya semua orang bisa taat dan patuh pada protokol kesehatan seperti di ruangan tempat pelayanan jasa digital printing itu tanpa merasa terpaksa atau dipaksa.
Seandainya semua orang yang tidak patuh ketika ditegur segera mematuhi peraturan yang ada seperti di ruangan tempat pelayanan jasa digital printing itu demi keamanan bersama tanpa perlu ada rasa marah sampai ribut di media sosial yang ada.
Seandainya semua komunikasi bisa terjalin baik dan berirama seperti satpol PP dan pelayan jasa digital printing itu tanpa adanya saling adu pendapat siapa yang benar dan salah padahal semuanya demi keamanan negara.
Tentu semuanya nanti akan berakhir baik dan bahagia bagi semua, sama seperti saya yang berhasil mencetak tugas buat anak saya padahal sempat di razia.
Ah, seandainya....................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H