Namun selain sikap kekanak kanakan, Tari memiliki sifat ceria. Berbeda dengan sifat Danang yang serius dan introvert.
Perpaduan sifat kanak kanak dan ceria itulah yang bisa membuat Danang luluh sehingga biasanya apapun permintaan Tari akhirnya akan Danang turuti apalagi kalau alasannya karena bayi di dalam kandungan Tari yang mau, padahal dalam hati Danang bertanya tanya, memang bisa bayi belum lahir sudah memiliki rasa ingin.
Danang kemudian bangkit dari tempat duduknya,"Okelah, aku cari satenya"
Tari tersenyum simpul, "Nahhh gitu dong....namanya suami siaga, apapun yang istrinya mau selalu ada"
Danang pura pura memasang mimik muka kesal. Sambil memakai jaket dan jas hujan kembali, ia menggumam tidak jelas sementara Tari hanya senyum senyum melihat tingkah suaminya,
" Mas, kalau kamu cemberut gitu nanti muka ganteng kamu luntur loh hahah...."
" Biarin aja lah, daripada aku ganteng terus, nanti pada suka, kamu marah lagi", Danang tertawa kecil sambil mengecup kening istrinya, "Aku pergi dulu ya, doain supaya tukang sate nya gak pada tidur"
"Beresss", Tari mengangkat jempolnya tinggi tinggi, "Hati hati mas"
Danang segera mengeluarkan motor bebeknya dari halaman rumah petaknya, tidak lama kemudian terdengar suara derunya memecah riuh rendah hujan di malam itu.
***********
Sudah hampir setengah jam Danang berkeliling di sekitar daerah tempat dimana ia tinggal namun tidak satupun tukang sate yang ia jumpai.