Nuril, seorang penjual jajanan bakaran, mengatakan, "Setiap malam, banyak pengunjung yang datang ke sini hanya untuk berfoto. Mereka suka berfoto di depan pohon beringin atau dengan sepeda hias yang berwarna-warni. Suasana malam yang penuh lampu memang membuat hasil fotonya jadi cantik dan unik. Saya sering melihat foto-foto mereka di Instagram, dan itu juga membantu menarik lebih banyak pengunjung."
Merasakan Keramahan Masyarakat Lokal Melalui Wawancara
Selain menikmati berbagai atraksi dan kuliner, saya pun berkesempatan untuk berbincang dengan beberapa warga lokal. Mereka tidak hanya ramah, tetapi juga antusias berbagi cerita tentang Alun-Alun Kidul dan kehidupan sehari-hari di sekitarnya.
Pak Agus, seorang tukang parkir di Alun-Alun Kidul, mengungkapkan, "Saya bangga bisa menjadi bagian dari tempat ini. Setiap hari saya bertemu dengan orang-orang dari berbagai daerah, dari pelancong hingga orang lokal, dan selalu ada cerita menarik yang bisa saya dengarkan."
Mengakhiri petualangan di Alun-Alun Kidul Yogyakarta tidaklah hanya sekadar meninggalkan tempat itu fisik saja, tetapi juga meninggalkan jejak kenangan yang tak terlupakan. Di antara tradisi yang kental dan cerita yang memikat, tempat ini berhasil menciptakan ruang untuk berbagi kegembiraan dan merasakan kehangatan keramaian kota yang tak pernah tidur. Dari kunjungan singkat hingga pengalaman mendalam, setiap detik di sini menjadi bukti bahwa keindahan Yogyakarta tak hanya terletak pada bangunan bersejarah, tetapi juga dalam kehangatan dan keramahan masyarakatnya. Jadi, mari kita simpan setiap momen indah ini dalam hati, dan semoga suatu hari nanti kita bisa kembali lagi untuk menikmati pesona yang tak terlupakan dari Alun-Alun Kidul Yogyakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI