"Mas!! Tunggu mas"
Saya kira ada apa, ternyata orang itu meminta untuk bergabung dengan kami di sisa perjalanan menuju puncak ini. Dengan bertambahnya anggota dalam perjalanan ini membuat yakin dengan keputusan yang kami ambil, menembus badai menuju atap Gunung Sindoro.
Tak lama setelah itu, tibalah kami di atap Gunung Sindoro. Badai yang terus menghantam disertai angin kencang, kabut tebal dan bau belerang membuat kami sadar bahwa kami tidak punya banyak waktu untuk ada disini. Terlebih suara yang menggelegar dan gemuruh dari dalam kawah gunung menambah ketakutan dan kecemasan dalam diri kami. Tidak banyak yang kami lakukan disini, cukup dengan mendokumentasikan sebuah besi yang terpasang disebuah batu bertuliskan "Sindoro 3135 MDPL" dan melakukan 2x foto bersama untuk mengabadikan momen berharga ini.
Masih banyak cerita saat kami berjalan turun menuju basecamp, apakah perlu saya buat bagian 2?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H