Mohon tunggu...
Hamid El Gazel Saefulloh
Hamid El Gazel Saefulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 23107030133

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Serangan Badai Sindoro

23 Februari 2024   00:24 Diperbarui: 23 Februari 2024   00:33 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Gunung Sindoro-DocPri

Karena jarak dari basecamp menuju pos 1 lumayan jauh, kami pun memutuskan untuk sedikit manja dan menggunakan jasa ojek dengan harga 25.000 yang pastinya untuk mempersingkat waktu dan mengantisipasi untuk tidak bertemu dengan hujan saat diperjalanan karena pada waktu itu sedang musim hujan. Ojek sedikit bablas, hingga kami turun di pos 1 setengah, sebut saja pos ojek. Saat itu juga kami mulai berdoa dan memulai trekking.

Oiya, bagi kompasianer yang ingin melakukan trekking melalui jalur ini tetapi sedang musim kemarau, jangan lupa untuk membawa buff atau masker ya, karena jalur ini terbilang sangat berdebu.

11.40 Jalan dari pos ojek menuju pos 2

Karena ini adalah musim hujan, jalan yang kami lewati tidak berdebu tetapi sangat berlumpur dan licin. Selama musim hujan, jalur trekking yang biasanya berdebu bisa berubah menjadi berlumpur dan licin karena air hujan yang menggenangi jalur tersebut. 

Oleh karena itu, penting bagi kami untuk tetap waspada dan hati-hati selama perjalanan, serta mempersiapkan perlengkapan yang sesuai seperti sepatu yang tahan air dan tahan licin agar dapat menghindari cedera dan menjaga kenyamanan selama perjalanan.

Perjalanan kali ini terbilang cukup cerah dengan langit yang bersih dan sinar matahari yang terang. Malam sebelumnya ketika kami beristirahat di basecamp, hujan turun dengan deras. Hujan yang turun membawa kesegaran baru di lingkungan sekitar, menyegarkan udara yang tadinya panas akibat adanya sinar matahari.

12.40 Pos 2 (1980 Mdpl)

Sesampainya di pos 2 kami melakukan istirahat sebentar untuk meregangkan otot dan mengisi energi. Disini juga terdapat warung yang menyediakan makanan dan minuman untuk para pendaki. Kehadiran warung ini menjadi sarana yang sangat membantu bagi para pendaki untuk mendapatkan asupan energi tambahan selama beristirahat. 

Selain itu, warung ini juga dapat menjadi tempat bertemu dan berinteraksi dengan pendaki lainnya, bertukar cerita, dan berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka.

Pukul 13.20 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Setelah berjalan sekitar 15 menit, jalan yang tadinya hanya terdapat tanah kini bercampur dengan bebatuan. Perubahan kondisi jalur ini menandakan bahwa perjalanan akan semakin menantang. 

Kami perlu lebih berhati-hati saat melangkah untuk menghindari tergelincir atau terjatuh akibat permukaan yang tidak rata dan bebatuan yang licin. Ini adalah saat yang penting bagi para pendaki untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan mereka, serta untuk tetap berkomunikasi dan saling membantu satu sama lain dalam menghadapi tantangan yang ada di jalur menuju pos 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun