Mendaki gunung bukan sekadar kegiatan fisik semata. Ini adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan penuh dengan keindahan alam. Salah satu gunung yang menjadi destinasi pendakian favorit adalah Gunung Sumbing Dengan ketinggianya mencapai 3.371 Mdpl.
Pada pendakian kali ini, saya bersama teman saya memilih untuk melewati jalur Butuh Kaliangrik. Jalur ini terkenal dengan treknya yang cukup panjang dan memiliki medan bebatuan yang tersusun rapih dengan pemandangan alam yang indah sepanjang pendakian.
Pendakian Hari Pertama
Pukul 08.00 kami mulai melakukan registrasi dengan membayar biaya sebesar 15.000 per orang dan mengumpulkan surat kesehatan serta kartu identitas sebagai persyaratan pendakian. Buat temen-temen kompasianer yang mau muncak ke gunung sumbing via Kaliangkrik juga bisa melakukan registrasi online melalui akun Instagramnya di @reg.symphonysumbing.id.
Semilir angin membawa aroma pepohonan dan tanah basah, menciptakan suasana yang tenang dan damai di sekitar kami.
Terdapat 10 peraturan yang harus kami patuhi dan apabila melanggar dikenakan sanksi biaya sebesar 1.025.000,- per pelanggaran. Peraturan-peraturan ini sama seperti peraturan pada umumnya. Terdapat 1 peraturan yang saat itu baru diterapkan di beberapa titik basecamp tertentu dan salah satunya disini. Peraturanya yaitu "menghitung semua barang bawaan (termasuk logistik, rokok dan plastik) serta membawa turun semua sampahnya". Â Yapss betul sekali, sebelum kami melakukan pendakian, kami menghitung semua barang bawaan kami, pihak basecamp telah menyediakan kertas berisikan kolom list untuk mencatat semua barang bawaan kami dan akan dilakukan pengecekan setelah turun tiba di basecamp.
Banyak para warga lokal yang membuka jasa ojek di sekitar basecamp. Mereka menawarkan layanan transportasi yang nyaman bagi para pendaki yang ingin mencapai titik awal pendakian dengan melihat keindahan alam disepanjang jalan. Dengan tarif sebesar 20.000,-, pendakian kami terasa lebih cepat dan lebih efisien. Layanan ojek yang disediakan para warga lokal tidak hanya memberikan kemudahan bagi para pendaki, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi komunitas mereka.
Beberapa dari pendaki memilih untuk berjalan kaki dari basecamp karena mereka ingin merasakan petualangan dan tantangan secara penuh.
Khusus pendakian via Kaliangkrik ini terdapat 2 jalur berupa tangga batu dan jalur motor. Salah satu etika yang bisa kita pelajari disini adalah ketika kita naik memang akan lebih mudah melewati jalur tangga, tetapi ketika kita berpapasan dengan warga lokal yang sedang mencari kayu atau membawa hasil kebun, alangkah baiknya kita bergeser ke jalur sebelah kanan (jalur motor) untuk memberikan jalan kepada para warga lokal disini.
Kami melakukan start pendakian dari pos 1 Bayangan (Pos Ojek) tepat pada pukul 09.00 dan menargetkan pos 4 sebagai tempat kami mendirikan tenda.