Mohon tunggu...
Gayuh Restu Pamungkas
Gayuh Restu Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Suka Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ikatan Kimia: Ikatan Kovalen, Ikatan Ion, Ikatan Logam

6 November 2024   20:15 Diperbarui: 6 November 2024   20:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom yang memungkinkan mereka bergabung untuk membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Tujuan utama terbentuknya ikatan kimia adalah untuk mencapai keseimbangan atau kestabilan dengan berbagi atau memindahkan elektron. Ada tiga jenis ikatan kimia utama yang perlu kita pahami, yaitu ikatan kovalen, ikatan ion, dan ikatan logam. Masing-masing jenis ikatan ini memiliki karakteristik dan cara kerja yang berbeda, yang akan kita jelaskan di bawah ini.

1. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk ketika dua atom berbagi pasangan elektron untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Jenis ikatan ini biasanya terjadi antara dua atom non-logam.

Ciri-ciri Ikatan Kovalen

Berbagi Elektron: Pada ikatan kovalen, atom-atom akan berbagi elektron agar kedua atom tersebut bisa mencapai kestabilan. Jika dua atom berbagi satu pasangan elektron, maka terbentuk ikatan tunggal. Jika dua pasangan elektron dibagi, maka terbentuk ikatan ganda, dan jika tiga pasangan, terbentuk ikatan tripel.

Polaritas: Ikatan kovalen bisa bersifat:

Nonpolar: Terjadi ketika atom yang terikat memiliki keelektronegatifan yang hampir sama, sehingga elektron dibagi secara merata.

Polar: Terjadi ketika ada perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar antara atom-atom tersebut, sehingga satu atom menarik elektron lebih banyak, menciptakan kutub atau dipol.

Contoh Ikatan Kovalen

Hidrogen (H): Dua atom hidrogen berbagi satu pasangan elektron, membentuk ikatan kovalen tunggal.

Oksigen (O): Dua atom oksigen berbagi dua pasangan elektron, membentuk ikatan ganda.

Air (HO): Molekul air terbentuk ketika atom hidrogen dan oksigen berbagi pasangan elektron dalam ikatan kovalen yang bersifat polar.

2. Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk ketika satu atom melepaskan elektron dan atom lain menerima elektron tersebut, menghasilkan ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ikatan ini biasanya terjadi antara atom logam dan non-logam.

Ciri-ciri Ikatan Ion

Transfer Elektron: Dalam ikatan ion, atom logam cenderung melepaskan elektron untuk menjadi ion positif, sementara atom non-logam menerima elektron untuk menjadi ion negatif.

Tarikan Elektrostatik: Ikatan ini terjadi karena gaya tarik elektrostatik yang kuat antara ion positif dan ion negatif.

Pembentukan Kristal: Ikatan ion seringkali membentuk struktur kristal yang stabil dan memiliki titik lebur yang tinggi.

Contoh Ikatan Ion

Garam Dapur (NaCl): Pada garam dapur, atom natrium (Na) melepaskan satu elektron untuk menjadi ion Na, sementara atom klor (Cl) menerima elektron tersebut untuk menjadi ion Cl. Kedua ion ini saling tarik-menarik, membentuk kristal NaCl.

Magnesium Oksida (MgO): Atom magnesium (Mg) melepaskan dua elektron untuk menjadi Mg, sedangkan atom oksigen (O) menerima dua elektron untuk menjadi O, membentuk ikatan ion.

3. Ikatan Logam

Ikatan logam terjadi antara atom-atom logam. Pada ikatan ini, elektron valensi dari atom-atom logam bergerak bebas di antara atom-atom tersebut, membentuk apa yang disebut "lautan elektron". Ikatan logam memberikan banyak sifat khas pada logam, seperti konduktivitas listrik yang sangat baik dan ketahanan terhadap tekanan.

Ciri-ciri Ikatan Logam

Lautan Elektron: Elektron valensi pada atom logam bergerak bebas di antara atom-atom logam tersebut. Ini menciptakan suatu "lautan elektron" yang memungkinkan logam memiliki sifat konduktivitas yang tinggi.

Konduktivitas Listrik dan Panas: Karena elektron bergerak bebas, logam dapat menghantarkan listrik dan panas dengan sangat baik.

Kekuatan dan Ketahanan: Ikatan logam memberikan kekuatan pada logam, sehingga logam menjadi keras dan dapat ditempa menjadi berbagai bentuk.

Contoh Ikatan Logam

Aluminium (Al): Dalam aluminium, atom-atom saling terikat dengan ikatan logam, dan elektron-elektron bebas bergerak di antara atom-atomnya.

Emas (Au): Emas juga memiliki ikatan logam, yang memungkinkan sifat seperti kilauan dan kemudahan untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk, misalnya perhiasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun