"Kau tau, belakangan ini setiap malam Ju'mat selalu hujan," bukaku suatu hari menjelang senja.
"Saya tau, kita kan hanya terpisah kiloan meter."
"Senja ini indah ya? Tidak seperti malam Jum'at sebelumnya."
"Iya. Indah," putusmu tersenyum. Samar, memar. Memaksakan diri ria. Kuakui usahamu.
"Ini malam Jum'at pertama kita bersama, adakah kisruh di hatimu?"
Kau menatapku, tajam, meminta penjelasan lanjut.
"Sudah. Lupakan," tutupku sepihak. Aku tak mau cideramu bertambah.
Lima hari yang lalu kau meminta kepastian janjiku. Aku memikirkan panjang lebar atas tindakanmu. Mungkin saja kita akan bahagia. Tapi, bagaimana orang tuamu, orang tuaku?
"Aku bosan di keluarga ini. Cepat datang. Bawa aku," pintamu muak.
Aku menggeleng, keheranan. Setelah semua yang dilakukan keluargamu---yang perempuan lain belum tentu dapat. Lantas secepat itu kau mengutuk. Apa yang salah D?
"Bukan aku tak mau. Nanti keluargamu murka."