kurang lebih alasan kau bisa sesenyum itu
sambil ongkang kaki diatas kursi berkilauan permata
tak lain umpan berlumuran janji-janji yang kau lempar
dengan ikhlas kami telan, amblas
lalu
entah lupa, kemaren lusa
saat berpapasan kau memaling muka
kemudian
entah kenapa, kemaren pagi
kabarnya kau mencari-cari
hari ini kita bertemu
kau membawa suasana ke masa lalu
"Kalau kita kompak seperti dulu, besok
kita akan berpakaian segela kecerahan
dan kenikmatan pagi," umbarmu
mendengarnya kami jadi rindu
sekaligus haru
Dengan pemaknaan miring
kaget laiknya disambar geledek
hendak pergi ke atas bukit
kau tiba di keremangan lembah
"Bakal susah," desismu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!