Setiap Ali lewat ia selalu bertanya begitu. Awalnya Ali menanggapinya. Tapi, karena tanggapannya tidak pernah dijawab kembali. Ali pun memilih tidak menjawab apa-apa selain hanya tersenyum.
"Ke mana kau alim?"
Pertanyaan untuk pak Imam yang hendak ke Masjid.
Dan semua orang-orang yang lewat selalu ditanya ke mana, tidak menyebut nama. Melainkan hanya dengan kata yang ia ingin saja. Sebab itu, banyak orang-orang lebih memilih dengan cara yang dilakukan Badrun. Tidak melewati Pos Kamling lagi.
Karena Ali dan Aisyah pergi merantau, menuntut Ilmu. Setiap hari hanya sekali ia menyapa sekaligus bertanya.
"Ke mana kau alim?"
Ada satu yang mengalami degradasi, suaranya. Awalnya ia selalu bertanya lantang. Lama-kelamaan suaranya semakin pelan. Tidak bersemangat.
Begitu pula saat bertanya pada Ali dan Aisyah yang pulang Kampung setahun sekali.
"Ke mana kau cantik?"
Lemah sekali, tidak bertenaga. Aisyah yang sudah tidak asing menyadari perubahan itu.
"Ke mana kau ganteng?"