Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kode Alam

17 April 2017   20:28 Diperbarui: 17 April 2017   20:54 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanpa mengangkat perempuan tua yang sudah basah itu. Lalu Ia jongkok.

“Sebutkan empat angka yang nenek suku.” Ia langsung nyuruh neneknya menyebutkan angka. Ia menunggu jawab sambil memegang kertas dan pulpen.

“Ku,,, kurang ajar. Bantu!” Perempuan bau tanah itu mengutuk. Sekaligus minta bantuan.

“Ayolah, Nek. Bantu saya kali ini saja. Penting ini.”

Hatinya belum terbersit mengeluarkan neneknya dari paret sedalam 70 cm itu. Basah kuyub. Sulit bergerak, tongkatnya menjadi perangkap. Nenek it terjepit.

“Daaarr!” Wanto kaget. Bapaknya menamparnya dari belakang.

“Anak sampah.”

Bapaknya menghardik. Bapaknya sudah tau Wanto sedang mencari kode alam untuk memasang Togel—ia pensiunan serupa wanto. Ia perlahan pergi dengan perasaan tidak dapat dicari tau pastinya—akan insyaf atau tidak?

Gayo Lues, 2017

Cerita lainnya: Anak Bapak Orangnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun