“Kita butuh modal anakku.”
“Mereka-mereka itu akan merusak lumbung padi kita, Yah. kami ini modal terbesar Ayah bukan mereka.”
Muka Ayah mereka mengkerut.
“Itu. Lihat apa yang diperbuat Ayah terdahulumu.”
Sambil menunjuk gagang Cangkol patah. Mengalihkan topik tanpa memberi penjelasan. Meski hanya diam. Si anak menyimpan rasa ketidakpuasan.
Memang tidak ada yang tau pasti tentang anak-anak yang mengeluh—berdasarkan kenyataan atau ada anak yang ingin menggantikan posisi Ayahnya.
Gayo Lues, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!