Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan siswa tingkat SMP
Dia sendiri sudah bersiap berangkat, diawali dengan do’a
Dari Desanya, hanya ada satu orang siswa saja kelas tiga SMP
Hatinya gusar dan kawatir, “Lulus atau tidak” begitu dalam hatinya
Kabar tepat dia dapat, kalau pengumuman akan ditempel jam sembilan
Didalam perjalanan dia tersenyum, sambil membayangkan jalan ini sudah dilewati selama 3 tahun
Jalan ini selalu dilalui walaupun ada rintangan
Jalan sepanjang 3 KM ini menjadi saksi, tentang keseriusannya menuntut si ‘petunjuk jalan’
Lewat lima menit jam sembilan dia sampai
Teman – temannya sudah berkumpul riuh dan ramai
Ada yang tersenyum lebar, ada yang mengutuki diri
Mendekat dan mendekat pada mading, sesaat menerawang tiba - tiba “ah tidak benar ini”
Perasaannya biasa saja, karena apapun yang terjadi dia tetap biasa saja
Teman – temannya memberikan selamat padanya
Atas keberhasilan dan mendapat nilai tertinggi
Ia memang, namanya tercatat pada nomor satu dengan rapi
Hanya itu, dia beranjak pulang dengan hati menggerutu
Hatinya cukup lega, tapi tidak bahagia
Hatinya kembali bertanya tentang seragam Putih Abu-abu
Hatinya hanya bisa bertanya saja, karena tahun ini dia tidak berdaya memaksa.
Gayo Lues, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H