“Sarapan pakai apa Mak?”tanya Abas.
“Biasa Nasi sama Sambal Terasi”. Jawab Ibunya.
Abas kaget dengan jawaban ‘ketus’ ibuya. Dodol dan Dadal tersenyum, sambil dengan ‘khusuk’ menikmati menu mereka. Abas ikut tersenyum, ngapain juga dia bertanya yang sudah pasti tau jawabannya 'nasi dan sambal terasi'. Abas selera makannya tiba – tiba surut, ingin tidak sarapan.
“Sarapanlah. walau hanya sesuap nasi, agar tidak sakit”. Ibunya menasehati.
“baiklah Mak”. Tanpa napsu mengambil piring. Abas memang selalu patuh pada nasehat kedua orang tuanya.
“bulatin aja sebagian nasinya bang”. Saran Dodol, dengan semangat melahap sarapannya.
“maksudnya?” tanya Abas.
“Anggap aja itu telur Asin, biar makannya napsu”. Jawab Dodol sambil menunjukkan piringnya, yang ada 2 buah bulatan nasi berbentuk lonjong.
“ku jitak nanti kepala loe”. Abas dengan kesal menjawab.
Melihat Abas kesal kedua adiknya tertawa lepas terbahak – bahak. Dadal yang sedang mengunyah nasi, langsung menyemburkan isi mulutnya (nasi setengah kunyah) yang hampir mengenai Abas. Kontan Abas kaget dan lompat dari tempat duduknya dan berkata:
“Kampret, segitunya loe”.