Apakah dunia perduli kepada nasib mereka? PBB terkesan diam saja. Seperti kerbau dicocok hidung oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
"Terkesan" bukan berarti kenyataannya seperti itu, kalau mau melek berita ada kok organisasi kemanusiaan seperti White Helmet di Suriah, atau diplomasi internasional yang menciptakan area West Bank itu apa kalau bukan kepedulian atas konflik di Suriah & Palestina-Israel? Jelas sekali bahwa narasi tersebut adalah narasi "jumping to conclusions" di mana bahasa sederhanyanya adalah "langsung mengambil konklusi atau kesimpulan seenak jidat"
Ketiga:
Mereka tidak berhak ikut campur. Ini adalah urusan dalam negeri. Ini adalah kedaulatan Brunei Darussalam yang tidak bisa dimasuki oleh negara lain.
Kalau begitu kenapa pembuat artikel & pendukungnya bahkan negara sekelas Indonesia merasa berhak sekali ikut campur urusan dalam negeri Suriah, Palestina-Israel, Rohingya, & Uyghur kalau begitu? Apa Yang membuat mereka spesial sedangkan LGBT tidak padahal sama-sama manusia? Yah seperti yang disebutkan tipikal "special pleading" dimana memilah-milih suatu argumen atau menetapkan "standar khusus" terhadap suatu argumen
Brunei Darussalam memang negara Islam, jadi adalah hak negara itu untuk menggunakan hukum sendiri, yang sesuai dengan syariat Islam. Dalam hal ini, Sultan Bolkiah tidak salah sama sekali. Â
Dan lagi dengan logika yang sama tidak ada yang salah dengan Myanmar, Suriah, Israel, Konflik Timur Tengah, dan Cina, itu adalah hak mereka sehingga pembuat artikel dan pendukungnya SEHARUSNYA tidak ikut campur urusan hak negara yang saya sebutkan
Kesimpulannya jangan terlalu cepat menelan mentah-mentah narasi "kenapa X lebih diperhatikan sedangkan Y tidak?", buka dulu kulitnya, cek isinya, dan dicermati baik-baik dengan alat berpikir yang berfaedah apakah memang isinya berbobot atau cuman pepesan kosong ala rengekan anak manja saja
#JadilahCerdas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI