Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sukseskan Siswa Terpencil Ikut Ujian Tanpa Internet

13 September 2023   06:19 Diperbarui: 13 September 2023   06:46 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi sekolah di bukit berseberangan dengan Curug Citambur. Dok. Pribadi

Dan benar, sebagai pengajar Teknik Komputer di SMK Gondang Wonopringgo semenjak tahun 2013, Pak Maman kelahiran 7 Juni 1986 di Pekalongan ini melihat kondisi di sekolahnya kurang memadai akses internet ketika melaksanakan ujian membuat hatinya gelisah. Bagaimana bisa sukses mendapatkan nilai ujian terbaik jika ujiannya saja susah dilakukan! Bayangkan, susahnya mendapatkan jaringan dirasakan setiap anak di kelas, karena tidak ada akses wifi.


Sebagaimana penuturan Pak Maman pada malam awarding 12th SATU Indonesia Awards 2021, "Saat ujian siswa terkendala sinyal dan kuota. Ada yang tiba-tiba putus ketika mengerjakan ujian, sinyal tidak stabil. Sehingga saya tergerak untuk membuat aplikasi ujian tanpa server, tanpa harus ada kuota khusus."


Begitulah, pandemi yang membawa ibrah, meski menjadikan pergerakan kegiatan belajar mengajar sangat terbatas. Secara untuk dunia pendidikan, pembelajaran dilakukan secara daring dengan mengandalkan internet. Otomatis sinyal dan kuota akan menjadi tumpuan sekaligus kendala.


Melalui aplikasi rancangannya Pak Maman gerak cepat dalam menemukan solusi dengan melahirkan sebuah aplikasi untuk memudahkan kegiatan belajar-mengajar. Nama aplikasinya TCExam Mobile Friendly Computers Based Test for Minimum Competency Assessment (TMFCBT for AKM).


Pak Maman sebenarnya telah mengembangkan aplikasi ini sejak 2016.  Awalnya, program bernama TCExam ini berfungsi untuk ujian berbasis komputer. Namun karena desakan kebutuhan akibat dampak pandemi Covid-19, Pak Maman memodifikasi dan memperbaharuinya hingga bisa digunakan untuk ujian sekolah di masa pandemi tahun 2020.


Aplikasi penilaian belajar mode darurat tanpa sinyal, tanpa kuota itu, terbukti memudahkan siswa yang tidak memiliki kuota untuk tetap bisa mengikuti ujian. Dengan cara dikirimkannya soal ujian melalui aplikasi pesan whatsapp. Sedangkan siswa yang terkendala jaringan dapat memanfaatkan fasilitas bluetooth, otomatis melalui langkah ini tidak diperlukan internet dan kuota, bukan?


Kemudian, ketika ujian berlangsung para siswa cukup membukanya lalu mengerjakannya. Uniknya, saat masa ujian selesai, maka soal tadi tidak dapat dibuka kembali.


Hebatnya transformasional yang dilakukan oleh seorang guru yang memiliki tiga orang buah hati ini dengan mengandalkan teknologi perpesanan dan group di sosial media untuk dunia pendidikan, makin meluas lagi karena banyak yang merasakan manfaatnya.
Sejak berhasil mengembangkan aplikasi ujan mode darurat ini, berbagai informasi tentang temuannya itu ia share melalui laman facebook yang kemudian terorganisir menjadi sebuah grup di aplikasi telegram.


Suami dari seorang istri bernama Anna itu pun lalu membagikan aplikasi secara gratis ke sekolah-sekolah lain. Pak Maman menyediakan tautan terbuka TMFCBT untuk AKM di media sosial dan grup diskusi untuk diunduh.


Aplikasi gagasan Pak Maman pun tersebar ke puluhan sekolah di berbagai provinsi, mulai dari Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.


Sekolah yang ingin melaksanakan ujian serentak secara digital atau daring, tidak lagi dipusingkan dengan sinyal internet. Kegiatan tersebut dapat mudah dilaksanakan tanpa harus memiliki server hosting yang andal, maupun prasarana jaringan wifi yang memadai. Sehingga pelaksanaan ujian dapat berjalan lancar meski berada di lokasi yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun