Sesuai pengalaman para narasumber, salah satunya Pak Faturozi, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo beliau memaparkan bagaimana lingkungan di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo yang begitu antusias dalam menjalankan program pemerintah ini.
Banyak hal baru yang terus dipelajari mereka demi memajukan pendidikan di daerahnya.
Kurikulum Merdeka Belajar mendorong guru dan pihak terkait lainnya untuk terus berkarya dan mendorong perubahan ke hal yang lebih baik.
Seperti dengan pengalaman Alir Bening, salah satu mahasiswi jurusan teknik dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta, penerima beasiswa KIP yang menginformasikan jika kesempatan untuk mendapatkan hak belajar itu memang nyata. Pendaftaran dan syarat yang harus dipenuhi secara transparan bisa diikuti secara online.
Lain lagi pengalaman Ibu Yana Haudi, sebagai orang tua dari kedua buah hati yang masih sekolah di SD, ia memaparkan bagaimana pihak sekolah sangat terbuka melibatkan orang tua dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar ini sehingga baik anak, guru maupun orang tua dapat mengambil peran masing-masing secara maksimal, sehingga tercapainya situasi kelas dan waktu belajar yang menyenangkan, produktif dan disukai anak.
Menurut Ibu Yana selaku orang tua siswa, program Kurikulum Merdeka Belajar ini bagus setelah ia merasakan bagaimana implementasi kurikulum ini secara langsung. Apalagi jika sosialisasi terkait kurikulum ini disampaikan oleh orang yang tepat sehingga bisa mudah dipahami oleh orang awam sekalipun.
Jangan sampai belum paham, tapi orang sudah termakan isu jika kurikulum ini memusingkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI