Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebahagiaan Sederhana Seorang Guru Perbatasan

3 November 2017   21:52 Diperbarui: 3 November 2017   21:59 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabut pegunungan di halaman SMPN Pasundan Kab. Cianjur.

Bersyukur masih bisa mengamalkan ilmu, bisa menghirup udara pegunungan yang bersih dan melewati perkebunan teh yang masih asri tanpa harus terjebak macet atau pemandangan yang dinodai warung-warung penghasil sampah plastik.

Walau jarak cukup jauh dengan risiko berat seperti terjatuh di Tanjakan Guling Sapi, atau terjebak longsor saat musim hujan namun dengan riang tetap saya tempuh pulang pergi setiap hari. Sepuluh tahun sudah, alhamdulillah bisa saya jalani pulang pergi dengan mengendarai sepeda motor butut, satu-satunya kendaraan praktis dan ekonomis yang saya miliki. Semua terpaksa saya lakoni karena di sekolah kami tak ada rumah dinas dan fasilitas nya pun serba terbatas.

Aktivitas mengajar adalah pencapaian terbaik dalam hidup saya. Dok. Pribadi
Aktivitas mengajar adalah pencapaian terbaik dalam hidup saya. Dok. Pribadi
Mengendarai roda dua sebagai kendaraan alternatif yang murah dan cepat bisa mengakses berbagai medan bukan berarti tidak memiliki dampak negatif. Hal ini berbanding lurus dengan risiko kesehatan. Ditambah faktor usia juga membuat badan saya mudah terserang masuk angin dan pegal-pegal.

Tak lepas dari kodrat sebagai manusia terkadang tubuh ini tak tahan kala pegal datang menyerang. Hal ini mungkin disebabkan kondisi perjalanan yang ditempuh roda dua lumayan jauh. Tak kurang dari 2 jam perjalanan pulang pergi setiap hari yang harus saya jalani. Tangan dan kaki ini terasa pegal akibat terlalu lama menahan guncangan yang disebabkan kondisi jalan yang berbatu dan kontur naik turun lumayan terjal.

Untuk menjaga kebugaran tubuh dalam menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari saya pastikan ikut olahraga ringan yang dijadwalkan rutin pihak sekolah seminggu dua kali. Jalan santai bersama keluarga sekaligus rekreasi murah pelepas lelah setelah kerja sepekan pun kerap saya lakukan. Termasuk saat cuaca di kampung bagus saya paksakan untuk bisa lari beberapa putaran di lapangan desa hingga olahraga itu jadi kebiasaan. Hanya itu olahraga murah meriah yang bisa dengan mudah dilakukan saya dan warga pedesaan lainnya. Diimbangi makanan sehat dan istirahat cukup pastinya.

Murid pengertian. Jika saya sedang tidak enak badan maka mengajar pun lebih banyak duduk nya. Dok. Pribadi
Murid pengertian. Jika saya sedang tidak enak badan maka mengajar pun lebih banyak duduk nya. Dok. Pribadi
Namun olahraga dan asupan nutrisi seimbang saja tidak cukup. Untuk mengusir pegal yang kadang susah hilang salah satu penawarnya ialah dengan pijat tradisional.

Seperti malam ini saya sengaja mengundang tukang urut langganan yang sudah punya nama di kampung saya. Dialah Mang Odo yang saya sebut di awal.

"Kunaon Cep? Ngedrop? Hehehe..." Pertanyaan Manng Odo bikin saya nyengir. Tanpa dijawab Mang Odo sudah lebih dari tahu.

p-20171030-193530-01-1638x921-59fc80ff8325cc4a9e0931f2.jpeg
p-20171030-193530-01-1638x921-59fc80ff8325cc4a9e0931f2.jpeg
Dok. Pribadi.
Dok. Pribadi.
Bagaimana tidak ngedrop, sudah beberapa minggu ini cuaca tidak stabil. Sementara itu saya harus menyelesaikan banyak hal terkait penilaian akreditasi sekolah yang tidak bisa ditunda atau diwakilkan. Belum lagi melatih Pramuka. Pramuka di desa bukan sembarang capeknya. Lokasi latihan kalau di sawah ya sawah beneran. Kalau di sungai ya sungai beneran. Bolak balik ke sekolah demi nilai akreditasi maksimal dan kadang begadang membuat badan saya diforsir habis-habisan. Akhirnya kelelahan dan mungkin ditambah masuk angin.

Kalau pegal-pegal biasa sih setiap harinya saya cukup dengan memijat-mijat sendiri saja bagian yang terasa pegal. Seperti kaki yang selalu menahan keseimbangan motor di jalan yang terjal, tangan yang sering kaku karena memegang kendali stang kendaraan, dan punggung yang terasa remuk karena keseringan duduk tidak nyaman. Naik motor di jalan terjal berbatu menuju sekolah di perbatasan bukan bohong rasanya seperti duduk sambil melompat-lompat saja.

Pegal di tangan segera oles Geliga Krim. Dok pribadi
Pegal di tangan segera oles Geliga Krim. Dok pribadi
Tapi yaitu tadi kalau badan sudah tidak nyaman, disertai pegal linu dan masuk angin maka Mang Odo lah solusinya. Saya siapkan minyak oles untuk melicinkan dan Geliga Krim untuk panas yang meredakan nyeri dan pegal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun