Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mau Hidup Sehat Terapkan Pola PMO dan Prioritas BMH

25 April 2017   11:32 Diperbarui: 25 April 2017   20:00 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Percaya atau tidak, diabetes, stooke, dan kanker jadi penyakit mematikan yang ditakuti masyarakat tapi justru diberi jalan masuk hinggap di tubuhnya sendiri.  Mengaku jadi masyarakat pintar dan sehat nyatanya kelakuan masih jauh dari pola hidup sehat yang sesungguhnya. Kamukah itu?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Biro oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat nya mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS. Komunitas Bloger Bandung dipilih menjadi partner dalam kegiatan sosialisasi ini. Bloger Jawa Barat umumnya berasal dari kota dan kabupaten seperti Cianjur, Garut, Purwakarta, Indramayu dan Cirebon  berpartisipasi memeriahkan acara Temu Blogger Kesehatan (TBK) 2017 dengan tema “Urang Bandung Dukung Germas” .

Kegelisahan pemerintah tentang masyarakat Indonesia yang mudah sakit tapi kesusahan untuk berobat menjadi dasar adanya sosialisasi gerakan hidup sehat melalui Kementerian Kesehatan. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat perlu diterapkan sehingga menjadi kebutuhan dan kebiasaan. Jika sudah jadi kodrat alam kedua, tidak hanya jadi gerakan sesaat saja diharap permasalahan kesehatan mulai berkurang dan bisa dicegah.

Uus Sukmana , Sekretaris  Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada acara Temu Bloger Kesehatan 2017 di Hotel Savoy Homann Jl. Asia Afrika Bandung, memberikan paparan dalam sambutannya bahwa GERMAS ini diharapkan bisa terimplementasi melalui edaran serta kebiasaan.  Pemerintah selaku inisoator seharusnya memberi tindak dan contoh nyata.

Tiga hal utama yang bisa menjadi percontohan GERMAS adalah Pola PMO:

  • Pemeriksaan Kesehatan
  • Makanan Sehat
  • Olahraga

Jika tiga pola PMO itu disosialisasikan dan tidak hanya jadi gerakan sesaat, masyarakat Jawa Barat khususnya dan penduduk Indonesia pada umumnya akan menjelma menjadi warga negera yang sehat.

TBK 2017 terbagi menjadi 2 sesi. Sebelum shalat jumat sesi pertama diisi oleh sosialisasi Gerakan Hidup Masyarakat Sehat dan Pendekatan Keluarga dengan pembicara drg. Oscar Primadi selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dari Kementrian Kesehatan RI, Pak Uus Sukmana dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bu Nina dari Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Bapak Indra Rizon, Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI selaku moderator.

Sejalan dengan pola PMO yang dirinci Pak Uus, Pak Oscar menfokuskan kinerja yang menyeluruh pada tiga point pertama dari tujuh point yang disarankan Germas supaya masyarakat terbebas dari berbagai penyakit mematikan seperti jantung, kanker, diabetes, dan strooke.

Mencegah penyakit mematikan tidak menular itu sesungguhnya mudah dan bisa dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehatyang disosialisasikan GERMAS. Yaitu:

  • Perbanyak gerak. Jalan kaki, naik turun tangga, mengayuh sepeda, adalah hal kecil yang selalu diabaikan masyarakat. Mulai sekarang yuk jangan malas gerak. Jika sayang terhadap tubuh dan kesehatan maka rutin lakukan olahraga. Tidak harus makan tempat, habiskan waktu atau mengeluarkan biaya.  Jalan kaki dan lari kalau dilakukan rutin adalah obat alami untuk kebugaran tubuh.
  • Perbanyak makanan berserat yang terdapat pada buah-buahan dan sayur.  Pastikan konsumsi buah lokal yang pasti aman, daripada buah import yang memakai pengawet dan insektisida.
  • Hindari gorengan dan lemak.
  • Hindari minuman mengandung soda. Perbanyak minum air putih.
  • Olahraga.
  • Hindari konsumsi alkohol.
  • Jauhi rokok.

Tahun 2017 pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menhgimbau masyarakat supaya memfokuskan pada tiga point pertama yang harus dilakukan yaitu Bergerak, Makan Serat, dan Hindari Lemak.

Pola PMO + Prioritas BMH = Pola Hidup Sehat (PHS)

Pembicara kedua kembali kepada Pak Uus yang menekankan supaya GERMAS bukan hanya sebagai edaran tapi juga harus jadi kebiasaan.

Pembicara terakhir pada sesi pertama adalah Bu Nina dari Dinas Kesehatan Kota Bandung. Pola hidup sehat yang sudah dijalankan Pemkot Bandung melalui Dinkes nya adalah adanya:

  • Pasukan Germas Prokesif

Pemkot Bandung melalui Dinkes sudah mengangkat 1500 pegawai kontrak yang terdiri dari dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan. Mereka dibagi dalam setiap tim dan bertugas pada tiap lingkup kelurahan untuk mendatangi setiap rumah warga. Pemeriksaan warga termasuk yang mengaku sehat dan kondisi kesehatan rumah dan lingkungan jadi prioritas. Sehingga diketahui warga mana yang menderita gejala obesitas, gejala kolesterol tinggi atau gejala darah tinggi. Mereka segera diberikan solusi untuk dilakukan jika benar ingin sembuh.

  • Menjauhi Terigu

Setiap ada rapat atau pertemuan mulai mengurangi cemilan terbuat dari terigu dan digoreng. Hidangan kulub suuk (rebus kacang tanah), seupan cau (kukus pisan) dan kulub jagong (rebus jagung) serta mekanan olahan sejenis yang sering jadi hidangan.

  • Ukur lingkar perut.

Orang sehat akan proporsional antara berat dan tinggi badan. Termasuk lingkaran perut. Jadi bisa dilihat jika perut posisinya sudah tidak seimbang, apalagi ukuran lingkaranya sudah melebihi batas, maka itu secara tidak langsung peringatan supaya segera menerapkan pola hidup sehat supaya perut bisa kembali kepada ukuran semula.

  • Gerakan sepuluh ribu langkah

Perbanyak gerak. Jalan kaki kemana saja dengan target 10.000 langkah minimal untuk setiap 24 jam. Jika pusing keteteran tidak bisa menghitung banyaknya langkah saat ini sudah banyak aplikasi di smartphone yang membantu menghitung berapa banyak gerak yang sudah kita lakukans etiap harinya.

Kebiasaan tidak tergantung pada tingkat pendidikan, tingkat kekayaan atau keturunan. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat kembali kepada pribadi dan perorangan. Apakah mau sehat dengan jalan yang murah dan bisa dilakukan sejak saat ini atau mau sakit dengan jalan tidak instan, dan kelak membutuhkan biaya tidak terhingga dan mati akhirnya? Pilihan ada di tangan masing-masing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun