Mohon tunggu...
Farras Hilmy taukhid izzudiin
Farras Hilmy taukhid izzudiin Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi saya adalah hiling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Psikologi Pendidikan dalam Mengatasi Bullying

20 Januari 2024   11:35 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:30 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena psikologi pendidikan yang sedang hangat diperbincangkan dalam dunia Pendidikan saat ini salah satunya adalah bullying. Bullying yang  terjadi di dunia Pendidikan semakin memprihatinkan terutama dikalangan pelajar tingkat SMA dan SMP. Mengapa kasus bullyng terhadap pelajar di  sekolah semakin marak, dan kenapa hal tersebut bisa terjadi? 

Maraknya bullying di dunia Pendidikan dikarenakan kurangnya sosialisasitentang hal tersebut, lambannya uapaya pencegahan dan penanganan kasus  korban bullying oleh sekolah serta masih maraknya praktik hukum rimba di  kalangan pelajar yang merupakan pemicu utama terjadinya penyimpangan  psikologi Pendidikan. Bullying sangat mengganggu psikologi seorang pelajar  terutama yang menjadi korban apabila tidak ditangani segera. Oleh karena itu  perlu adanya campur tangan guru BK (Bimbingan Konseling) yang bekerja sama  dengan seluruh civitas akademik untuk bahu membahu mencegah dan  menanggulangi kasus bullying agar tidak semakin parah dan merajalela. Perlu adanya pengembangan terkait psikologi Pendidikan untuk mengatasi psikologi korban bullying dan penanganan terhadap pelaku bullying untuk memberi efek jera agar tidak semakin meluas dan menimbulkan banyak korban.  

Pada zaman seperti sekarang ini banyak sekali penyimpangan terkait dengan psikologi Pendidikan diantaranya yang sedang hangat adalah tindakan  bullying yang berujung bunuh diri di kalangan pelajar. Oleh karena itu hal  tersebut perlu di tangani dengan serius dari aspek manapun terutama dalam  aspek psikologi Pendidikan karena rata-rata orang yang menjadi korban bullying  itu secara tidak langsung psikologi seorang pelajar yang menjadi korban bullying  tersebut otomatis terganggu dan memiliki rasa trauma sehingga berujung  depresi dan melakukan bunuh diri. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi dari  mentri pendidikan dan juga beberapa psikolog untuk lebih menekankan lagi  dalam pemahaman terkait psikologi Pendidikan dan juga pemahaman terkait  pencegahan, dan penanggulangan bahaya bullying. 

Tak hanya itu perlu juga  adanya campur tangan orang tua dan ustadz dalam menanggulangi hal tersebut,  peran orang tua agar senantiasa menjaga, memantau dan membimbing anaknya  supaya tidak menjadi pelaku bullying dan juga memberi support serta  pendampingan terhadap anaknya supaya tidak merasa tertekan di sekolah dan  juga di rumah sehingga dapat mengurangi resiko bunuh diri manakala anak  menjadi korban bullying. Perlu juga adanya penanaman keimanan yang kuat  agar pemahaman terkait bahaya dan dosa ketika melakukan bunuh diri.  

Pendampingan ekstra terhadap korban bullying baik dari keluarga, guru BK  terutama pendampingan dari sisi agama oleh dan psikolog sangat berperan  penting untuk menghidari tindak bunuh diri pada korban bullying. Dari segi  psikologi Pendidikan mencoba untuk menguatkan karakter seorang pelajar yang  sudah rusak akibat korban bullying dengan cara memotivasi agar pelajar  tersebut dapat segera melupakan dan tidak memendam dendam terhadap  pelaku serta dapat kembali belajar seperti sediakala.

Universitas Ahmad Dahlan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun