Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

K-Ner Itu ternyata Seorang Diakon

15 Oktober 2020   13:57 Diperbarui: 15 Oktober 2020   14:00 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Wartakanlah injil kepada segala bangsa"

Tadi pagi sekitar pkl 09.00 seorang teman memberi tahu saya bahwa acara tahbisan Diakon itu sudah mulai. Awalnya saya tidak percaya karena tidak ada tanda-tanda akan ditayangkan secara live. 

Biasanya 2 hari sebelum hari H sudah ada foto atau cover perayaan dibagikan lewat group atau medsos lainnya. Jadi perkataan teman itu saya abaikan saya kembali mengikuti perkuliahan secara daring.

Lagi-lagi teman saya itu menaikkan volumenya. Mungkin supaya saya percaya . Hehehehe.  Saya penasaran juga jadinya akhirnya saya ikut bersama mereka. Mengikuti acara tahbisan ke lima Diakon di Keuskupan Sibolga. Wah,ada hal menarik disana. Saat perarakan masuk menuju altar saya melihat wajah yang tidak asing bagi saya. Memang saya tidak terlalu mengenalnya tapi pernah komunikasi di kompasiana. Hehehehe

Siapakah dia ? hehehe. Dia adalah Dedy Padang. Seorang kompasianer yang akhir-akhir ini memunculkan jiwa puitisnya. Yang bagi saya dia adalah orang yang sederhana dan orang yang reflektif. 

Banyak artikelnya yang berbicara tentang realita hidup manusia. Dia sering mengulas peristiwa-peristiwa kecil dalam kehidupan. Misalnya "Mengapa harus marah?" 

Selain itu ada juga pengalaman perjumpaan akan Tuhan. Tulisan-tulisannya sangat menginspirasi. Dan mulai saat itu juga saya terinspirasi berbagi pengalaman lewat kompasiana. Wah,sepertinya kompasiana menjadi saksi dari perjumpaan ini. Hehehehe

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi
Mulai dari awal hingga akhir perayaan saya ikuti dengan baik. Mereka yang ditahbiskan ada lima orang. Sementara Imam yang menghadiri tabisan itu sekitar 20 orang. 

Selainnya ada para suster,frater dan umat. Nyanyian sorak-sorai itu serasa bergema hingga ke ibu kota provinsi sehingga kami yang menontonnya ikut berbahagia. 

Dalmatik sebagai pakaian kebesaran diakon menambah keagungan perayaan itu. Dan buku evangeliarum yang diserahkan menjadi lambang dari tugas utamanya yaitu mewatakan kabar sukacita.

Memang tidak seperti perayaan lainnya terlihat mewah dan ramai. Tapi saya yakin perayaan sudah berlangsung itu tidak mngurangi semangat dan sukacita mereka. Karena terlihat dari raut wajahnya ada sukacita dan semangat yang baru. 

Apa yang menarik dari perayaan itu ? Untuk saya sendiri melihat mereka  ( para frater) berani dan siap  ditahbiskan menjadi diakon itu adalah sesuatu yang luar biasa. 

Luar biasa karena satu langkah lagi mereka akan menjadi imam. Lagi-lagi menjadi luar biasa karena mereka sudah diserahi tugas. Dalam khotbahnya Bapak Uskup menegaskan kembali ada 3 tugas utama mereka, yakni :

1. Mewartakan kabar sukacita injil ( mereka wajib berkotbah dan berkatekese)

2. Turut menguduskan umat Allah ( membabtis dan memberkati pernikahan)

3. Memperhatikan orang-orang miskin.

tangkapan layar
tangkapan layar
Tugas itu tidaklah mudah untuk dilakukan. Tapi dengan hati yang terbuka dan percaya pada penyelenggaraan Ilahi semua akan terlaksana dengan baik dan harapannya setiap pelayanan menjadi berkat bagi yang lain. 

Dan mereka sudah menjanjikan 3 nasehat injil. Itu tandanya mereka akan menghidupi kemiskinan,kesederhanaan dan ketaatan. 

Nah, semoga diakon Dedy Padang ini tidak lupa saran bapak Uskup tadi " Jangan terlalu gampang untuk membenarkan diri" hehe. Apa hubungannya coba ? Hmm,biasanya kalau diingatkan sesuatu paling gampang mengatakan lupa. Itu aja.

Sekali lagi profisiat unuk Diakon Dedy dan teman-teman,semoga rahmat dan karunia yang diterima hari ini menjadi semangat yang baru untuk melanjutkan tugas pelayanan. 

Semoga setiap pelayanan dan pewartaannya diberkati oleh Tuhan dan menjadi berkat bagi umat kudusNya. Sekarang tugasmu bukan lagi sekedar memberi contoh akan tetapi menjadi contoh itu sendiri.

Baca-imani-ajarkan-laksanakan.

Bravo..

Salam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun