" Wartakanlah injil kepada segala bangsa"
Tadi pagi sekitar pkl 09.00 seorang teman memberi tahu saya bahwa acara tahbisan Diakon itu sudah mulai. Awalnya saya tidak percaya karena tidak ada tanda-tanda akan ditayangkan secara live.Â
Biasanya 2 hari sebelum hari H sudah ada foto atau cover perayaan dibagikan lewat group atau medsos lainnya. Jadi perkataan teman itu saya abaikan saya kembali mengikuti perkuliahan secara daring.
Lagi-lagi teman saya itu menaikkan volumenya. Mungkin supaya saya percaya . Hehehehe. Â Saya penasaran juga jadinya akhirnya saya ikut bersama mereka. Mengikuti acara tahbisan ke lima Diakon di Keuskupan Sibolga. Wah,ada hal menarik disana. Saat perarakan masuk menuju altar saya melihat wajah yang tidak asing bagi saya. Memang saya tidak terlalu mengenalnya tapi pernah komunikasi di kompasiana. Hehehehe
Siapakah dia ? hehehe. Dia adalah Dedy Padang. Seorang kompasianer yang akhir-akhir ini memunculkan jiwa puitisnya. Yang bagi saya dia adalah orang yang sederhana dan orang yang reflektif.Â
Banyak artikelnya yang berbicara tentang realita hidup manusia. Dia sering mengulas peristiwa-peristiwa kecil dalam kehidupan. Misalnya "Mengapa harus marah?"Â
Selain itu ada juga pengalaman perjumpaan akan Tuhan. Tulisan-tulisannya sangat menginspirasi. Dan mulai saat itu juga saya terinspirasi berbagi pengalaman lewat kompasiana. Wah,sepertinya kompasiana menjadi saksi dari perjumpaan ini. Hehehehe
Selainnya ada para suster,frater dan umat. Nyanyian sorak-sorai itu serasa bergema hingga ke ibu kota provinsi sehingga kami yang menontonnya ikut berbahagia.Â
Dalmatik sebagai pakaian kebesaran diakon menambah keagungan perayaan itu. Dan buku evangeliarum yang diserahkan menjadi lambang dari tugas utamanya yaitu mewatakan kabar sukacita.
Memang tidak seperti perayaan lainnya terlihat mewah dan ramai. Tapi saya yakin perayaan sudah berlangsung itu tidak mngurangi semangat dan sukacita mereka. Karena terlihat dari raut wajahnya ada sukacita dan semangat yang baru.Â