Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fratelli Tutti (Panggilan untuk Hidup Bersaudara)

9 Oktober 2020   21:30 Diperbarui: 27 Mei 2021   13:38 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Persaudaraan bukanlah trend atau fashion..."- Paus Fransiskus

Fratelli Tutti, "Semua Saudara" baru saja dirilis. Sebuah surat edaran atau "ensiklik" dari Paus Fransiskus prihal hidup Persaudaraan dan Persahabatan Sosial.Ensiklik yang berisi 8 bab ini oleh Paus Fransiskus digambarkan sebagai "Ensiklik Sosial" untuk menjawab kebutuhan global saat ini yang masih berperang melawan pandemi Covid-19. 

Fratelli Tutti itu sendiri terinspirasi dari nasihat St. Fransiskus Asisi agar mempromosikan suatu cara hidup yang ditandai dengan cita rasa Injil yang salah satunya terungkap dalam tata hidup persaudaraan dan persahabatan sosial.

Sehubungan dengan ensiklik yang beredar ini saya teringat dengan awal panggilan saya. Sebelum saya mauk biara saya berpikir bahwa hidup para suster itu adalah hidup yang santai,kerjanya hanya berdoa. Ini muncul ketika saya tinggal di asrama yang dikelola oleh para suster carmelitas. Saya melihat bahwa mereka cantik,baik,ramah,dan bahagia. Saat itu juga saya niatkan untuk menjadi seorang suster. Niat baik itu pun direstui oleh kedua orang tua saya.

Baca juga: Fratelli Tutti, Ensiklik Baru Paus Fransiskus

Setelah saya masuk biara yang pertama ditekankan kepada saya adalah " Be A BROTHER FOR ALL" yang artinya menjadi saudara bagi semua. Ini merupakan motto hidup kaum Fransiskan. Awalnya saya tidak mengerti apa arti kalimat itu dalam konteks hidup membiara. Saya enjoy aja dengan motto itu. Kurang lebih 4 tahun saya menjalani masa formatio motto itu kurang menggema dalam hidup saya. Apa karena saya kurang paham arti kata itu dan masih polos ,kurang tau juga lah..hehehe

Setelah saya mengikrarkan kaul perdana motto itu hampir setiap bulan diingatkan melalui bahan rekoleksi. Menjadi saudara bagi semua. Memang kongregasi yang saya masuki adalah kongregasi yang menekankan hidup persaudaraan. 

Saya mencoba merenungkan kata-kata itu apa sih maksudnya. Apa yang mau dikatakan Tuhan kepadaku lewat motto itu. Dalam permenungan saya,saya temukan jawaban yang mengantar saya pada kesadaran akan pentingnya sikap menghargai sebagai wujud dari rasa persaudaraan. 

Cara hidup kami ialah hidup berkomunitas yang terdiri dari 2-10 orang perkomunitas. Satu komunitas itu terdiri dari suku yang berbeda,latar belakang yang berbeda,profesi yang berbeda dan karakter yang berbeda. Saya tidak selalu menemukan orang yang sepaham dengan saya. Saya juga tidak bisa memaksakan kehendak saya kepada yang lain. 

Awalnya sulit hidup bersama dengan mereka. Akan tetapi justru dalam rasa sulit itu saya dilatih untuk memahami dan mengerti karater setiap orang. Ketika saya mengenal dan memahami mereka maka saya tidak banyak menuntut dari mereka. Tidak lagi memaksa mereka untuk memehami saya. Itulah yang membuat saya in hidup berkomunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun