Bagi saya kejentelemenan seseorang tidak dilihat dari segi nilai dan akademik,tetapi lebih pada karakter dan attitude. Jika saya sudah memiliki kedua hal ini , maka saya akan bisa menghargai setiap pribadi yang berada disekitarku.
2. Berhenti sebagai predator sesama manusia
Hal ini sering terjadi secara otomatis. Dan tidak disadari bahwa ini sesuatu yang membahayakan bagi setiap orang yang mengalami. Hal ini sering terjadi dikomunitas,di kampus,lewat perkataan,sikap,dan cara pandang.Â
Dalam bertutur kata, ketika emosi dan situasi tidak mood gampang sekali melontarkan kata-kata yang mematikan semangat bahkan membuat orang lain menjadi down. Dan sering merasa bahwa hal itu normal saja terjadi dan saya sering juga melakukan hal itu tanpa rasa bersalah sedikit pun.Â
Tapi tidak akan lama waktunya kadang saya menjadi buah bibir orang,menjadi batu sandungan bagi orang lain,karena hal yang dianggap sepele. Pengalaman ini mengingatkan saya agar selalu memposisikan diri pada rahmat yang saya terima sebagai orang terpanggil,mewujudkan rahmat dalam bentuk sikap,berbagi kasih dengan sesama dalam hidup komunitas,pelayanan dan perutusan.
Betapa sakitnya orang lain ketika hal ini terjadi akan tetapi betapa bahagianya mereka jika mereka diberikan rewards atas usaha yg telah dilakukan. Dan saya selalu berusaha untuk melakukan ini. Berani mengapresiasi usaha orang lain dan antusias terhadap tindakan baik.
3. Selalu mencari paradigma baru.
Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap sesuatu. Demikian juga saya melihat saya sebagai pribadi sering salah atau gagal dalam hal memahami sikap para saudari dan saya sering mengharapkan orang lain berbuat seperti apa yang saya mau.Â
Saya melihat sikap inilah yang membuat hidup rohani saya ringkih karena rasa jengkel dan kesal .Sehingga saya merasa  terganggu dalam setiap prosses yang saya alami. Saya sering tinggal pada kelemahan dan kesalahan.  Dan kalau sudah tidak suka tak akan ada kebaikan lagi kulihat dalam diri orang tersebut.
 Dan sebagai bukti nyata yang telah saya lakukan ketika saya mampu melihat seseorang dengan kacamata positif,mampu menerima dan memahami saudari ,saya merasa lebih tenang dan lebih rileks. Inilah yang menjadi kerinduan saya dan menjadi upaya untuk terus menerus.Â
Seperti pepatah orang bijak mengatakan "Kita tidak bisa mengendalikan angin saat berlayar,tapi kita bisa menyesuaikan layar terhadap arah angin " Mau dikatakan bahwa saya takkan bisa mengendalikan orang-orang yang ada disekitar saya tetapi saya bisa memposisikan diri dan menyesuaikan diri ketika saya Bersama dengan orang lain.