Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

OSF di Tengah Kebhinekaan

30 Agustus 2020   11:45 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:49 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbedaan itu bisa saya gambarkan seperti kalau kita sedang makan direstaurant,kita memesan makanan sesuai dengan seera masing-masing. Ketika makan rasanya nikmat sekali.Tak ada rasa iri atau cemburu ketika melihat makanan orang lain.Karena memang saya sudah memilih yang terbaik sesuai dengan selera saya.

Jadi perbedaan yang saya jumpai di biara kira-kira demikian.Setiap orang berusaha memberikan yang terbaik dari dirinya untuk kebersamaan demi terciptanya persaudaraan yang sejati. Meski beda suku dan warna kulit, kami tetap satu,tak ada yang namanya kelompok,senioritas dan junioritas. Semua sama dan satu,kami menyandang gelar yang sama yaitu OSF.

 Demikian juga kita warga negara Indonesia, meski kita berasal dari agama,suku,ras yang berbeda akan tetapi kita tetap satu bangsa yaitu Bangsa Indonesia. Atau yang sering disebut dengan BHINNEKA TUNGGAL IKA. Meski dalam realita banyak kelompok dibentuk untuk memperkuat kelompoknya dan berusaha melawan kelompok lain yang dianggap minoritas dan kurang mampu berkuasa atau yang mengancam keberadaan kelompok mayoritas. 

Selain itu berbagai bentuk kejahatan terjadi di media sosial seperti ujaran kebencian, penistaan agama atau keyakinan agama lain dan masih banyak lagi. Semua ini dirancang oleh kelompok tertentu yang tidak menginginkan lagi adanya keberagaman di Indonesia. Usaha-usaha dari kelompok radikal masih akan terus berlanjut sampai mereka mencapai apa yang menjadi tujuan mereka. Situsai ini tentunya sangat meresahkan masyarakat atau warga negara Indonesia. Kita semua juga pasti tidak menginginkan kondisi yang kurang kondusif ini terus terjadi di Indonesia.

Kondisi krisis yang dialami bangsa Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi persaudaraan OSF. Selama berdirinya hingga saat ini Kongregasi OSF  telah mengutus para suster untuk mengabdi di berbagai penjuru bahkan pelosok Indonesia. Hal ini menggambarkan bahwa Kongregasi OSF juga mempunyai andil yang besar dalam meciptakan kedamaian dan kerukunan di Indonesia melalui para suster  yang tersebar di berbagai pelosok negeri.Tentu mereka diutus sesuai profesi mereka masing-masing. 

Menurut saya, akar dari setiap tindakan intoleransi yang tejadi di Indonesia ialah rendahnya pemahaman akan kebhinekaan atau keberagaman. Oleh karena itu semua pihak harus bisa melihat dan membuka mata terhadap realitas yang sedang terjadi ini. Tugas dan tanggungjawab yang lebih mungkin diberikan pada lembaga-lembaga pendikan. 

Lembaga Hidup Bakti seperti Kongregasi OSF harus mampu membaca realitas dan bisa membangun dialog denga realitas yang ada guna memahami akar persoalan dan bisa merumuskan jalan keluar yang bisa ditempuh. Dialog-dialog lintas iman dan  budaya harus senantiasa diperbiasakan bagi para suster. Dengan demikian ketika nanti terjun ke masyarakat bisa membangun dialog dengan masyarakat lain yang berlatar belakang berbeda.

Ciri khas bangsa Indonesia ialah keberagaam atau kebhinekaan. Keberagaman hendaknya dipandang sebagai sebuah pemberian sekaligus anugerah terindah yang harus disyukuri. Tindakan-tindakan intoleransi yang terjadi di Indonesia harus segera diatasi dengan memberikan pencerahan melalui lembaga-lembaga pendidikan. Para mahasiswa harus senantiasa dilatih untuk bisa membangun dialog dengan sesama yang berlatar belakang berbeda baik suku, budaya, ras dan agama. Keterbukaan untuk membangun dialog membukan jalan bagi tercapainya kerukunan dan perdamaian di Indonesia. Dialog bisa menghilangkan segala prasangka buruk kita terhadap sesama.

Salam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun