Di tengah perkembangan zaman, tren makanan dan minuman manis semakin meluas, terutama di kalangan remaja. Dengan berbagai pilihan seperti soda, permen, kue, dan camilan manis lainnya yang tersedia di hampir setiap sudut, tak heran jika konsumsi gula berlebih menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada remaja?
Diabetes, yang dulunya lebih banyak terjadi pada orang dewasa, kini semakin banyak ditemukan pada kalangan remaja. Penyebab utama peningkatan angka diabetes pada remaja adalah pola makan yang buruk, dengan konsumsi gula berlebih sebagai faktor utamanya. Mari kita lihat lebih dalam tentang bagaimana makanan dan minuman manis dapat memicu timbulnya penyakit diabetes pada remaja.
1. Mengapa Makanan dan Minuman Manis Berbahaya?
Makanan dan minuman manis, seperti minuman bersoda, jus kemasan, permen, dan kue, mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Ketika gula dikonsumsi dalam jumlah banyak, tubuh akan mengubahnya menjadi energi. Namun, jika tubuh tidak dapat memprosesnya dengan cepat, gula tersebut akan disimpan dalam darah, menyebabkan lonjakan gula darah. Kondisi ini, jika terjadi secara terus-menerus, dapat membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah.
Inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2 --- kondisi di mana tubuh tidak dapat lagi mengatur gula darah secara normal.
2. Obesitas: Faktor Risiko Utama
Selain langsung meningkatkan kadar gula darah, konsumsi makanan manis yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Kebiasaan makan makanan tinggi kalori namun rendah nutrisi dapat menyebabkan kelebihan kalori yang akhirnya disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Obesitas, yang seringkali terkait dengan pola makan tidak sehat ini, menjadi salah satu faktor risiko utama untuk diabetes.
Pada remaja, obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh mengolah gula. Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
3. Resisten Insulin pada Remaja
Pada remaja, tubuh masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jika pola makan mengandung terlalu banyak gula, tubuh akan mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak lagi sensitif terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi meskipun tubuh sudah memproduksi insulin. Ini merupakan salah satu tanda awal dari diabetes tipe 2.
Penyebab utama resistensi insulin pada remaja adalah konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat sederhana, terutama gula, tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.