Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Pranowo Mendayung di Antara 2 Rumor

11 Februari 2023   15:13 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:21 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo (CNNIndonesia.com) 

"Mas Ganjar dikaitkan dengan Jokowi itu jauh sekali, itu kita tidak temui. Makanya kita dulu bilang Ganjar the next Jokowi, ternyata itu tidak ada di Ganjar." " kata Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer alias Noel pada 9 Februari 2023.

Dalih Noel bahwa Ganjar tidak memiliki gagasan terlalu mengada-ada. Sebab baik Anies Baswedan, Prabowo, Puan Maharani, dan lainnya juga belum menyampaikan gagasan-gagasannya.

Namun, alasan "Ganjar bukan the next Jokowi" cukup beralasan. Sebab, seperti rumor yang beredar, Ganjar bukanlah "orang" Jokowi, tetapi PDIP. 

Rumor PDIP tak Percaya Ganjar

Sebaliknya, menurut sumber rumor yang sama, PDIP sampai hari ini masih menganggap Ganjar sebagai "orang" Jokowi. Bahkan, PDIP mencurigai kepatuhan Ganjar pada PDIP sebagai setingan yang diatur oleh Jokowi. PDIP pun mencurigai kedatangan Ganjar saat mengklarifikasi pencapresannya pada 24 Oktober 2024 pun sebagai setingan.

Kecurigaan PDIP kepada Ganjar sebagai "orang Jokowi" berkembang seiring semakin banyaknya kelompok-kelompok pro Jokowi yang menyatakan dukungannya kepada Ganjar. PDIP pun berulang kali menegaskan bila kelompok-kelompok relawan pendukung Ganjar tidak ada kaitannya dengan PDIP.

Penegasan PDIP ini semakin menguatkan posisi Jokowi beserta pendukungnya yang bukan sebarisan bersama partai banteng moncong putih.

Anehnya, sekalipun membutuhkan tiket pencapresan, kelompok-kelompok pendukung Ganjar ini kerap kali menyerang PDIP. Keanehan ini diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah pada 8 Februari 2023.

"Yang kita harapkan para relawan-relawan ini kalo memang butuh Ganjar untuk dicalonkan PDIP, jangan PDIP digebuk terus sama relawan. Itu sesuatu yang aneh, butuh PDIP, tapi PDIP-nya digebuk oleh relawan kan enggak masuk akal,"" ujarnya, dilansir okezone.

Jika melongok ke tahun 2014, saat pendukung Jokowi mendesak PDIP untuk mencapreskan Jokowi, perilaku pendukung Ganjar memang aneh. Ketika itu, pendukung Jokowi mengancam tidak akan memilih PDIP jika partai pimpinan Megawati itu belum mencapreskan Jokowi sebelum Pileg 2014 (Pileg pada 9 April 2014 dan Pilpres pada 9 Juli 2014). Tetapi, tidak ada pendukung Jokowi yang menggebuki PDIP seperti sekarang ini.

Bukan hanya itu, ketika itu, pendukung Jokowi lebih kencang menyebarkan kampanye-kampanye positif untuk Jokowi ketimbang kampanye negatif untuk menyerang tokoh-tokoh yang diprediksi akan nyapres. Bahkan, nyaris tidak ditemukan serangan kepada Prabowo yang kala itu dipastikan mendapat tiket dari PDIP terkait Perjanjian Batu Tulis.

Jika dibandingkan, perilaku pendukung pencapresan Jokowi pada 2014 dengan pendukung pencapresan Ganjar saat ini bagai langit dan bumi. Selain getol menggebuki PDIP dan Puan Maharani, pendukung Ganjar juga lebih gencar menyerang Anies Baswedan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun