Memasuki tahun 2023 yang disebut-sebut sebagai tahun politik, suhu politik tanah air kian memanas. Diterbitkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja pada 30 Desember 2022 dan reshuffle kabinet menjadi dua isu yang ramai dibincangkan semenjak awal penanggalan 2023.
Jika isu reshuffle kabinet lebih ditujukan ke arah pencopotan tiga menteri asal Partai Nasdem, isu Perppu Ciptaker diterpakan ke arah pemakzulan Presiden Joko Widodo.
Diisukan akan Dicopot, Menkominfo Johnny G Plate Malah Unjuk Taji Â
Sebenarnya, isu pencopotan Johnny G Plate dari jabatannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika sudah berulang kali dihembuskan baik oleh kubu koalisi maupun kubu oposisi. Namun, berkat kinerjanya yang memuaskan, sampai detik ini Sekjen Partai Nasdem ini masih aman di posisinya.
Belakangan, pasca deklarasi pencapresan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober 2022, posisi Johnny G Plate dan dua kader Nasdem lainnya kembali digoyang. Dalam isu ini, kader-kader PDIP-lah yang paling lantang bersuara.Â
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat, misalnya, malah menyarankan dua menteri asal Nasdem, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Menteri Pertanian, untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Saran Djarot tersebut berlanjut dengan beredarnya oleh rumor yang menyebut Johnny G Plate mundur dari posisinya sebagai Menkominfo.
Diisukan mengundurkan diri, Johnny G Plate buka suara. Katanya, sampai hari ini, 5 Januari 2023, dirinya masih menjalankan tugas sebagai Menkominfo. Rumor ini sengaja disebarluaskan melalui sejumlah aplikasi percakapan. Menurut informasi ini, Johnny Plate akan menemui Jokowi untuk menyatakan mundur sebagai menteri.Â
"Mengingat informasi terkait dengan tugas kami sebagai Menkominfo RI yang telah beredar secara luas di masyarakat khususnya dalam media sosial. Maka dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh bapak Presiden sebagai anggota kabinet Indonesia Maju," kata Johnny melalui pesan singkat yang diterima oleh Detik pada 5 Januari 2023.
Johnny menilai lebih baik semua pihak fokus pada pembangunan nasional. Serta bergotong royong menghadapi tantangan global.
"Saat ini lebih baik fokus pada penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional yang membutuhkan stabilitas politik, soliditas nasional dan kegotong-royongan bangsa dalam menghadapi tantangan yang besar akibat perubahan situasi geopolitik global," ujarnya.