Ternyata, gadis pada video bukanlah Neda Agha Soltani. Neda tidak terbunuh. Ia masih hidup hingga kini. Dan, pada 14 November 2012, BBCÂ mempublikasikan hasil wawancaranya dengan Neda.
Video kematian Neda adalah hoax. Sosok gadis yang terkapar di jalanan bukanlah Neda melainkan boneka plastik.
Dari penelusuran lewat mesin pencari Google ditemukan sejumlah konten yang berupaya meluruskan informasi tentang kematian Neda. Tapi segala upaya tersebut kalah oleh viralnya video kematian Neda.Â
Tidak hanya itu, konten-konten pelurusan informasi seperti yang diunggah oleh akun Detective Monk pada 29 Juni 2009 justru di-takedown oleh otoritas YouTube.
Peran YouTube yang menghapus konten-konten berisi fakta kematian Neda Agha Soltan dan membiarkan hoax kematiannya bisa dikatakan sebagai aktivitas politik yang merupakan pelanggaran atas kedaulatan negara Iran.
Pemerintah Indonesia pun tentu tidak mau jika kedaulatan negaranya diobok-obok oleh PSE, seperti YouTube, Facebook, Twitter, dan lainnya. Terlebih jika perbuatan perusahaan PSE asing tersebut dapat menciptakan kerawanan keamanan nasional.
Dari peristiwa kematian Neda yang menciptakan chaos inilah sisi positif dari PSE Kominfo bisa diambil. Sayangnya, sisi positif ini tidak mendapat sorotan publik.
Tanpa PSE Kominfo pun Ber-Sosmed sudah tak Bebas Â
Permintaan Kominfo kepada PSE untuk menghapus konten juga disebut-sebut sebagai upaya pemberangusan kebebasan berpendapat, kebebasan bersuara, dan kebebasan berekspresi, dan kebebasan-kebebasan lainnya.
Pertanyaannya, benarkah platform-platform seperti YouTube, Facebook, Twitter, dan lainnya mengenal kebebasan-kebebasan tersebut?
Minggu, 9 Februari 2020 atau pasca-terbunuhnya Komandan IGRC Mayjen Qassem Soleimani, Facebook dan Instagram mulai melakukan pemberangusan terhadap akun-akun yang dianggap mendukung pemerintah Iran. Â
Tiga hari kemudian Facebook mengumumkan kembali menghapus 78 akun, 11 laman, 29 grup. Kali ini, pemblokiran tersebut dilakukan lantaran Facebook mencium adanya aktivitas intelijen Rusia dan Iran pada platform media sosial yang dikelolanya.