Sontak, informasi yang disampaikan Draghi tersebut dibantah Kremlin. Penasihat Kremlin Yuri Ushakov memberi tanggapan, Katanya, Draghi bukanlah pihak yang memutuskan soal itu.
Pengakuan PM Italia dan bantahan Kremlin tersebut telah membuat kedua negara saling sindir dengan kata-kata yang cukup pedas. Karuan, sobat-sobat Draghi, seperti Joe Biden, Macron, Boris Johnson, dan Olaf Scholz, langsung menimpali dengan menyindir Putin.
Menariknya, sekalipun nama Jokowi disebut sebagai biang kerok, sampai saat ini belum ada klarifikasi dari Indonesia atas insiden diplomasi tersebut.
Soal Pesan Zelenskyy untuk Putin, Siapa yang Ngibul?
"It wasn't a written message. That's the only thing I can tell you," tegas Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. saat menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan Kantor Berita Tass pada 1 Juli 2020.
Pernyataan itu disampaikan Kremlin untuk menjawab polemik soal pesan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang dititipkan kepada Jokowi untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebagaimana yang diberitakan sejumlah media, setelah berdialog dengan Zelenskyy di Kyev dan sebelum menemui Putin, pada 29 Juni 2022 Jokowi mengaku mendapat titipan pesan dari Zalenskyy untuk Putin.
Sehari setelah pengakuan Jokowi tersebut menjadi polemik, lewat sekretaris pers untuk Kantor Presiden Serhii Nikiforov, Ukraina membantahnya.Â
"If President Volodymyr Zelenskyy wanted to say something to Russian President Vladimir Putin, he would do so publicly, in his daily address," terang Nikiforov seperti yang dikutip Pravda pada 30 Juni 2022.
Dari ketiganya, Jokowi, Putin, Zelenskyy, mana yang berbohong?
Tak sulit menjawabnya.Â
Jika dicermati, sebenarnya Kremlin telah memberikan clue-nya.