Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

DTS: Langkah Agresif Menkominfo Johnny Plate Wujudkan "Making Indonesia 4.0" di Tengah Pandemi

30 Agustus 2021   19:33 Diperbarui: 30 Agustus 2021   19:51 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, digitalisasi menjadi isu penting dalam penciptaan sumber daya manusia (SDM). Pemerintah pun telah menyiapkan peta jalan dalam implementasi "Making Indonesia 4.0. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 ini, usaha digital di Indonesia tercatat meningkat sampai 50 persen. Untuk menjawab isu itu, Menkominfo Johnny Plate telah meluncurkan Program Digital Talent Scholarship (DTS).

DTS yang merupakan program unggulan pemerintah untuk pengembangan talenta digital merupakan upaya Kementerian Kominfo dalam mendorong peningkatan daya saing digital Indonesia dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang TIK dalam menuju Revolusi Industri 4.0.

Sinergi Kemkominfo Wujudkan Makin Indonesia 4.0

Untuk mewujudkan "Making Indonesia 4.0", Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak sendiri. Kementerian yang dikomandoi Johnny Plate ini telah menggalang kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.

"Kominfo kembali mempertajam upaya mencetak sumber daya manusia dengan kompetensi digital yang sesuai dengan kebutuhan industri. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat mendorong percepatan peningkatan daya saing sumber daya manusia industri dan komunikasi dan informatika," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto dalam Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan SDM Industri, Komunikasi dan Informatika yang berlangsung virtual di Jakarta, pada 27 Agustus 2021.

Bersama BPSDMI, Kemkominfo menyiapkan sejumlah program guna menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi digital sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, kerja sama dua lembaga ini juga diharapkan dapat mendorong percepatan peningkatan daya saing sumber daya manusia industri dan komunikasi dan informatika. Dengan begitu, tercipta ekosistem ketersediaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.

DTS tidak sekadar memiliki cabang 8 akademi yang menawarkan berbagai tema pelatihan. Program yang mendapat apresiasi positif dari masyarakat ini juga telah menyiapkan marketplace job portal daring yang bernama Sistem Monitoring Alumni Sertifikasi Kominfo (SIMONAS).

Menurut Harry, "SIMONAS dirancang untuk mempertemukan alumni Program DTS dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang sedang mencari talenta digital.

Sebagaimana yang diinformasikan, selain DTS, Kemkominfo masih memiliki sejumlah program pengembangan SDM lainnya. Di antaranya, Program Pelatihan 3 in 1, Program Pendidikan Setara Diploma Satu dan Digital Capability Center."

 

Di Tengah Ketersempitan Anggaran, Menkominfo justru Mengambil Langkah Agresif

Upaya pengembangan SDM digital yang diluncurkan Kemkominfo ini bukannya tanpa kendala. Kendala paling besar terutama pada ketersediaan anggaran. Namun demikian, kendala tersebut mampu diatasi oleh Menkominfo Johnny Plate.

Menurut Johnny Plate, saat ini pemerintah, termasuk  Kemkominfo, berupaya merancang kebijakan komprehensif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sebagai menteri yang bertanggung jawab pada bidang komunikasi dan informatika, Johnny Plate berupaya keras memfasilitasi inovasi sektor teknologi dan penyediaan talenta agar bisa mendukung peningkatan ekonomi digital.

"Government spending menjadi stimulus penting untuk mengatasi ekonomi. Seluruh negara di dunia diprediksi mulai mengadopsi pengetatan kebijakan fiskal di tahun 2021. Indonesia sendiri telah menerapkan kebijakan fiskal yang agresif, bahkan sampai dibuka ruang di mana Indonesia membuka disiplin fiskal yang sebelumnya terbilang konservatif," jelas Menteri Johnny dalam Webinar Perkembangan Teknologi Digital di Indonesia dan Visi Digitalisasi Nasional yang berlangsung virtual dari Jakarta, Jumat 27 Agustus 2021.

Disampaikan pula oleh Menkominfo bahwa posisi defisit anggaran yang dibatasi sesuai amanat Undang-Undang Keuangan Negara, yakni 3 persen dari produk domestik bruto,  menjadikan politik anggaran diterapkan dengan sangat berhati-hati.  

"Bahkan sampai dengan dibuka ruang 10%. Pemerintah, dengan kehati-hatiannya memanfaatkan 6,1%, pelebaran hutang kita dari PDB di tahun 2020 dan perlahan semakin diketatkan 5,7% dari PDB Indonesia tahun 2021," tuturnya. 

Di tengah ketersempitan anggaran terlebih di masa pandemi Covid -19, langkah serta kebijakan Menkominfo Johnny G Plate terbilang agresif. Namun demikian, agresivitas Johnny Plate tersebut bukan tanpa ukuran yang pasti. 

Terbukti saat ini perekonomian dunia mulai pulih, setelah mengalami kontraksi pada tahun 2020, akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan global diprediksi mencapai 5,6% pada tahun 2021. Diharapkan pada 2022 nanti, perekonomian Indonesia dapat pulih dan mencatatkan angka pertumbuhan  5 persen.

Jika sejak sekarang Johnny G Plate tidak mendorong kementerian yang dipimpinnya untuk mengembangkan SDM di bidang digital melalui DTS, bangsa Indonesia akan semakin tertinggal jauh dari negara-negara lainnya. Itulah alasan sejumlah kalangan memuji langkah dan kebijakan Menkominfo Johnny Plate.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun