Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Satelit Satria Terancam Distop, Johnny Plate Ngotot Lanjut

1 Juni 2021   00:12 Diperbarui: 1 Juni 2021   00:32 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Satelit Satria (Sumber: infokomputer.co.id)

"Dengan tersedianya pembiayaan (financial closing) atas Satelit Satria ini juga memberikan gambaran akan kepercayaan institusi keuangan global kepada pemerintah dan iklim investasi di Indonesia," ucap Johnny sebagaimana yang dikutip Detik.com.

Dengan cairnya pembiayaan, proyek Satelit Satria kini telah memasuki tahap konstruksi. Dan, setelah tertunda hampir satu tahun, satelit multifungsi Satria akan rampung dan diorbitkan pada 2023.

Johnny Plate bukan cuma Ngotot soal Dana, tapi juga Alih Teknologi

Setelah Satelit Satria mengorbit, sebagaimana yang dijelaskan oleh Johnny Plate, Indonesia dapat mengatasi digital gap atau kesenjangan digital. Sebagaimana yang dilansir CNNIndonesia.com.

Satelit Satria mampu mendukung jaringan komunikasi untuk 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor pemerintahan daerah, 3.700 puskesmas, dan 3.900 markas polisi dan TNI yang sulit dijangkau kabel optik. Selain itu, Satelit Satria juga akan meng-cover 150 ribu titik yang tidak dapat akses internet lantaran tidak terjangkau oleh kabel serat optik.

Dengan kemampuannya itu, tidak mengherankan bila Johnny Plate sebagai pemangku tanggung jawab atas sistem komunikasi dan informasi ngotot lanjutkan proyek Satelit Satria. 

Selain soal pendanaan, Johnny Plate pun ngotot dalam soal teknologi canggih yang diperuntukkan bagi Satelit Satria. Johnny pun kemudian melakukan pembahasan bersama perwakilan perusahaan teknologi Maxar asal Amerika Serikat. Maxar sendiri diketahui memiliki pengalaman Maxar dalam menyediakan tiga satelit untuk keperluan Indonesia, seperti satelit BRI, satelit Merah Putih, dan satelit Nusantara.

"Kami juga mendiskusikan terkait dengan kebutuhan satelit Indonesia sampai dengan 10 tahun kedepan, dimana tadi kami menyampaikan bahwa Indonesia sebagai salah satu di negara ASEAN yang membutuhkan banyak sekali kapasitas satelit," tuturnya dalam siaran pers yang digelar pada 25 Mei 2021.

Dalam pertemuan dengan Maxar, Johnny juga membahas potensi pemanfaatan transfer teknologi maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dalam bidang satelit dan telekomunikasi. Topik lain yang juga dibahas adalah soal potensi pemanfaatan komponen dan konten lokal.

"Ini untuk kepentingan penyelenggaraan electronic government, untuk kepentingan digital ekonomi, untuk kepentingan smart city, digital health, digital education dan aplikasi-aplikasi digital lainnya masa kini dan masa depan," tutur Johnny mengakhiri pernyataannya (Sumber: Liputan6.com).

Rupanya, Johnny tidak melulu memikirkan koneksitas digital di negara yang memiliki ribuan pulau ini, namun lewat proyek Satelit Satria yang diupayakannya, Johnny juga telah memikirkan peningkatan SDM anak bangsa dengan mengupayakan transfer teknologi dari perusahaan terkemuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun