Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Turun Gunung: Lebih Mirip Sinto Gendeng atau Ramaparasu

27 Februari 2021   12:07 Diperbarui: 27 Februari 2021   12:18 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinto Gendeng (Sumber: Kompas.com)

Berbeda dengan SBY, @DalamIstana dengan jelas dan gamblang mengutaskan adanya permufakatan jahat berupa upaya makar yang dilakukan oleh "Kakak Pembina".

Meski tidak menyebut nama sosok "Kakak Pembina", namun akun @DalamIstana memberikan kisi-kisinya.

" , . ."

Dua hari setelah cuitan SBY, AHY menggelar konferensi pers. Saat itu, AHY menuding ada pejabat pemerintahan di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo yang terlibat dalam gerakan "kudeta" tersebut.

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY sebagaimana dikutip Kompas.com.

Dalam konpresnya, AHY memang tidak menyebutkan nama. Namun Rachland Nashidik men-twit-kan nama Moeldoko, Kepala BIN, Kapolri, Menkumham, dan Menko Polhukam dalam cuitan sehari sebelumnya. Bahkan, politisi Demokrat ini mengatakan bahwa "Pak Lurah" merestui kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko. "Pak Lurah" dalam twit Rachland pastinya mengarah ke Presiden Jokowi.

Moeldoko dengan segala aset dan aset serta pengalaman yang dimilikinya bukan orang sembarangan. Dengan latar belakangnya, Moeldoko seorang diri saja sudah tidak mungkin dilawan oleh AHY dan Partai Demokrat yang dipimpinnya.

Melihat kesalahan jurus narasi yang justru menguatkan ancaman bagi putranya, SBY terpaksa turun gunung. Dalam narasinya, SBY memusatkan serangan pada diri Moeldoko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun