Berbeda dengan SBY, @DalamIstana dengan jelas dan gamblang mengutaskan adanya permufakatan jahat berupa upaya makar yang dilakukan oleh "Kakak Pembina".
Meski tidak menyebut nama sosok "Kakak Pembina", namun akun @DalamIstana memberikan kisi-kisinya.
" , . ."
PERMUFAKATAN JAHAT KAKAK PEMBINA, UPAYA MAKAR DI DEMOKRAT
Oleh: @DalamIstana
Mohon informasi ini di cerna baik2..--- OrangDalamIstana (@DalamIstana) January 31, 2021
Dua hari setelah cuitan SBY, AHY menggelar konferensi pers. Saat itu, AHY menuding ada pejabat pemerintahan di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo yang terlibat dalam gerakan "kudeta" tersebut.
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY sebagaimana dikutip Kompas.com.
Dalam konpresnya, AHY memang tidak menyebutkan nama. Namun Rachland Nashidik men-twit-kan nama Moeldoko, Kepala BIN, Kapolri, Menkumham, dan Menko Polhukam dalam cuitan sehari sebelumnya. Bahkan, politisi Demokrat ini mengatakan bahwa "Pak Lurah" merestui kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko. "Pak Lurah" dalam twit Rachland pastinya mengarah ke Presiden Jokowi.
Moeldoko dengan segala aset dan aset serta pengalaman yang dimilikinya bukan orang sembarangan. Dengan latar belakangnya, Moeldoko seorang diri saja sudah tidak mungkin dilawan oleh AHY dan Partai Demokrat yang dipimpinnya.
Melihat kesalahan jurus narasi yang justru menguatkan ancaman bagi putranya, SBY terpaksa turun gunung. Dalam narasinya, SBY memusatkan serangan pada diri Moeldoko.