Dan, ketika mengaitkan "zona merah" dengaan PDIP, Walikota Surabaya Tri Rismaharini memang sedang guyonan.Â
... Risma awalnya sempat terdiam mendapat pertanyaan wartawan tentang Kota Surabaya yang masuk zona merah Covid-19.Â
Setelah itu, Risma langsung menjawab dengan berkelakar.Â
"Ya, memang zona merah, karena PDI-P...," kelakar Risma, disambut gelak tawa wartawan... (Sumber: Kompas.com)
Tweeps,
BuzzerRp memang Payah, kita harus saling mendukung memerangi COVID-19.
Saran & Kritik itu juga termasuk dukungan agar tidak Salah / Jumawa dlm Canda.
Ada yg dikritik bisanya cuman "ponca, panci" saja, Kudet. Sudah Inkracht & yg gugat masuk kotak, malahan meteka Sebar HoaX https://t.co/Psxw3djFsM pic.twitter.com/Ls7IfDGqPV--- KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) March 22, 2020
Padahal guyonan Risma itu bisa ditanggapi Roy Suryo dengan guyonan lagi. Misalnya, dengan ngetwit, "Ganti saja presidennya dengan SBY biar zona merah berubah jadi biru."
Abdullah Muhammad pastinya bukan menertawai situasi perang yang berkecamuk di negerinya. Bukan pula menertawai jatuhnya bom yang membunuh saudara-saudara setanah airnya. Abdullah dan anaknya tertawa untuk mengatasi rasa ketakutan.Â
Begitu juga dengan Risma. Risma bukan mengelakari status zona merah yang distempelkan pada kota yang dipimpinnya. Bukan pula mencandai korban-korban yang terpapar virus corona. Candaan Risma hanyalah selingan kecil di antara setumpuk upayanya dalam menyelamatkan warga Surabaya dari amukan corona.
Di tengah semburan virus corona ini, Risma sudah memutar otaknya dan membanting tulangnya demi warga Surabaya yang dipimpinnya. Sesekali guyonan tidak masalah. Lagipula, situasi sangat mendukung. Ini bisa dilihat dari reaksi wartawan yang tertawa mendengar celetukan Risma
Status Facebook Ini Bikin Merinding
Sebenarnya, netijen sering guyonan tentang musibah atau bahkan kematian. Ada yang tepat waktunya. Ada juga yang tidak. Kalau tidak tepat, biasanya langsung disemprot netijen-netijen lainnya.
