Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Klarifikasi Postingan Sebelumnya, Gatot Nurmantyo Cetak "Gol Bunuh Diri"

20 Maret 2020   21:03 Diperbarui: 20 Maret 2020   22:52 10303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Artinya, dan ini yang terpenting, dalam menghadapi corona tidak ada unsur-unsur terkait sentimen terhadap satu agama tertentu.

Selain miskin literasi, seruan Gatot Nurmantyo yang mengajak memakmurkan masjid untuk mencegah potensi berkembangnya stigma masjid sebagai pusat penyebaran covid-19 sangat dangkal. Sebab, pembatasan aktivitas masjid juga dilakukan oleh sejumlah negara mayoritas muslim.

Arab Saudi, misalnya, setelah membekukan sementara kegiatan umroh pada awal Maret 2020, negara petro dolar ini meniadakan sementara aktivitas di masjid, kecuali adzan, terhitung sejak 17 Maret 2020. 

Bahkan Badan Intelijen Negara (BIN) pada 13 Maret 2020 atau 4 hari sebelum Gatot Nurmantyo mengunggah seruannya sudah menyampaikan prediksinya yang menyatakan puncak penyebaran infeksi virus tersebut diprediksi terjadi 60-80 hari sejak pertama kali diumumkan atau pada April-Mei saat memasuki bulan Ramadhan.

"Jadi, kalau kita hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei, berdasarkan permodelan ini. Bulan puasa, bulan puasa," kata Deputi V BIN Afini Boer dalam diskusi 'Bersatu Melawan Corona' di Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebagaimana yang dikutip Detik.com

Prediksi BIN tersebut pastinya tidak bermaksud untuk menstigma masjid sebagai penyebar corona, melainkan karena meningkatnya aktivitas muslim di Indonesia pada bulan Ramadhan.


Gatot Nurmantyo kemudian melanjutkan klarifikasinya.

"Kedua, Hal ini juga dilandasi fakta bahwa pemerintah belum melarang kegiatan masyarakat di mall, tempat hiburan dan sarana publik lain, yang dalam pemahaman saya berarti secara umum pemerintah masih dapat sepenuhnya mengendalikan penyebaran covid-19 di tanah air."

Pemerintah memang belum melarang ke mall, tempat hiburan dan sarana publik, tetapi pemerintah telah menghimbau untuk melakukan social distancing. Tetapi, bukan saja sekadar himbauan, untuk memberikan efek kejut, pada 16 Maret 2020 atau 1 hari sebelum Gatot Nurmantyo memposting seruannya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi frekuensi BustransJakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun