"DKU Kota Cirebon. Cirebon ini tengahmengembangkan motif batik baru yang diberi nama Batik Kriyan," papar KabidKoperasi dan UMKM Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKU) Kota Cirebon SaefudinJupri dihadapan peserta kopi witing bertajuk "Digitalisasi Dorong UMKM LokalTembus Pasar Internasional" yang digelar di Cirebon pada 30 Oktober 2019.
Namun demikian, dalam acarayang juga dihadiri blogger Kompasiana asal Cirebon dan Indramayu, Saefudin punmenyebut salah satu masalah yang dihadapi pengusaha UMKM di Cirebon dalammenghadapi persaingan global.
"Tidak semua bisa android dan kendalabesar kita di situ. Makannya butuh swasta setidaknya untuk memberi pelatihanusaha di era digital," ujarnya.
Padahal. para pengusaha, termasuk UMKM, mautidak mau harus membuka matanya pada tantangan perdagangan global. Terlebihmenurut laporam e-Conomy SEA keempat yang dirilis Google,Temasek dan Bain & Company, pada 2025 ekonomi digital diprediksi akanmencapai 133 miliar dollar AS. Jumlah tersebut lebih tinggi 30 persen ketimbangprediksi tahun sebelumnya.
Perkembangan ekonomi digital akan lebih melesatlagi setelah diresmikannya Tol Langit oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober2019. Tol Langit ini yang menggabungkan Satelit Palapa Ring Barat,Tengah dan Timur mampu menghadirkan kualitas internet cepat bagi 514kabupaten/kota yang terbesar di berbagai wilayah Indonesia.
Demi mamacu pertumbuhanekonomi digital, pemerintah bukan sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga mengeluarkanpaket kebijakan ekonomi jilid-14. Dalam paket kebijakan yang dikenaldengan nama "Peta Jalan (Roadmap)Iindustri E-commerce ini, pemerintah menetapkan delapan aspek pengaturan. Satudiantaranya aspek logistic.
Untuk aspek logistik,pemerintah menstimulasi logistik bisnis digital lewat peningkatan kecepatan pengiriman sertamengurangi biaya pengiriman. Selain itu, pemerintah akan mengembangkan sistem logistikdari desa ke kota dengan sinergitas antara pasar, terminal, komoditi, dan pasarinduk, pusat distribusi regional, dan pengaturan transportasi desa dan kota.
Tol Langit memang tidak akanberarti bagi e-commerce bila tanpa dukungan kekuatan logistik yang mampumenyanggahnya. Oleh sebab itulah keberadaan JNE sebagai perusahaan yangbergerak dibidang jasa pengiriman memiliki andil besar dalam mendukungpertumbuhan e-commerce.Â
Saat ini JNE memiliki lebihdari 70.000 outlet yang tersebar di seluruh daerah di tanah air. Dalam sehari,perusahaan yang didirikan pada 28 November 1990 ini telah mencapai rerata 1juta pengiriman per harinya.Â
Sementara, untuk wilayahCirebon, saat ini JNE memiliki 335 oulet. Menurut Pimpinan Cabang JNE Cirebon,Syahrilruddin, 70 persen pengiriman paket dari Kota Udang didominasi olehproduk UKM.
Berkaca pada hasil surveiyang dirilis Google soal pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia danperkembangan serentetan inovasi yang dilakukan perusahaan, ke depan JNE berpeluangmenjadi penyanggah utama Tol Langit. Peluang yang pastinya tidak akandisia-siakan JNE.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H