Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nutrisi Anti "Bad Mood" Ini Dibandrol Nol Rupiah

9 Agustus 2019   06:48 Diperbarui: 9 Agustus 2019   07:04 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memandikan kulit dengan sinar ultraviolet (Sumber ilustrasi: Dok Pri)

Hari itu, ujung jarum pendek jam tangan mengarah di antara angka 3 dan 4, sementara ujung jarum panjangnya menunjuk angka 7. Seperti sore-sore sebelumnya, matahari sudah menggantung di horizon barat. Sinarnya pun sudah tidak lagi menerik.

Di sore yang cerah nyaris tanpa awan itu, perempuan berwajah ayu itu melangkahkan kakinya menyisiri bibir pantai Takisung dengan bebutiran pasirnya yang berwarna keabuan. Dibiarkannya titik-titik sinar mentari sore mengguyuri kulit putih bersihnya.

Untuk beberapa lama, dinikmatinya suasana pantai dengan deburan ombaknya yang datang bergelombang. Tak terlihat kertas kerja yang menumpuk di depan matanya. 

Tak terdengar bunyi mesin kendaraan yang berlalu-lalang. Tak ada getaran telepon pintar yang menandakan ada pesan yang masuk lewat aplikasi obrolan pribadinya.

Selama hampir dua jam lamanya, di pantai yang terletak Desa Takisung, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan itu, ia mengembalikan suasana hatinya. Melepaskan diri dari segala kepenatan yang menyelubungi kesehariannya. 

Tanpa disadarinya, selama bermandikan sinar matahari sore itu, tubuh semampainya tengah memproduksi vitamin D: Nutrisi yang diketahui dapat memperbaiki suasana hati (mood) dan mencegah depresi.

Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), Eka Viora, prevalensi penderita depresi sekitar 3,7 persen dari populasi atau sekitar 9 juta orang.

Disebut mengalami depresi jika mood terganggu selama 2 minggu. Jadi, kalau kita merasa galau berat tidak jelas justrungannya selama 14 hari atau lebih berarti kita sudah mengalami depresi.

Bad mood (Sumber ilustrasi: Dok Pri)
Bad mood (Sumber ilustrasi: Dok Pri)

Karena depresi ini lebih disebabkan faktor perasaan, perempuan lebih mudah mengalaminya tenimbang pria. Hal ini lantaran perempuan sering  mengalami perubahan horman, misalnya pada saat menstruasi atau pada saat hamil.

Efek dari gangguan suasana hati ini tidak main-main. Seseorang yang menderita depresi alias galau berat bukan saja kehilangan produktivitas kerja, terganggunya hubungan sosial, dan lain sebagainya. Celakanya, kalau tidak ditangani dengan tepat, penderita depresi bisa saja sampai bunuh diri.

Seperti gangguan jiwa lainnya, depresi juga bisa diobati. Psikiater mengobatinya dengan berbagai cara, mulai dari memberi obat antidepresan, psikoterapi, sampai memberikankan terapi kejut listrik.

Tetapi, sebagaimana ungkapan klasik "mencegah lebih baik daripada mengobati", mencegah depresi datang jauh lebih baik daripada mengobati setelah mengidapnya. 

Atau kalau dikaitkan dengan materi, tenimbang mengeluarkan banyak uang untuk  psikoterapi, mending mencegah gangguan jiwa ini datang.

Sebabaimana yang sudah jamak diketahui, salah satu nutrisi untuk membantu menyegarkan suasana hati atau mood ini adalah vitamin D. Vitamin ini bisa didapat dengan mengonsumsi kuning telur, jamur kancing, susu, udang, seral yang diperkaya vitamin D. Tetapi bisa juga dengan cara "mengonsumsi" sinar matahari. 

Saat terkena sinar matahari, kulit "mengonsumsi" sinar ultraviolet B (UVB). Radiasi ultra ungu inilah yang kemudian secara otomatis mengubah kolesterol dalam sel-sel kulit menjadi "bahan bakar" untuk membentuk vitamin D3 (cholecalciferol).

Selanjutnya, vitamin D3 yang sudah terbentuk itu langsung disalurkan ke hati dan ginjal. Di "dapur" kedua organ dalam inilah vitamin D3 "dimasak" menjadi vitamin D.

Jadi, sebenarnya sinar matahari tidak mengandung vitamin D sebagaimana mitos yang selama ini masih dipercaya. Sinar matahari hanyalah alat transportasi bagi sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet inilah yang sebenarnya membantu tubuh kita dalam memproduksi vitamin D.

Untuk menghasilkan nutrisi anti-bad mood ini dalam jumlah maksimal, setiap warna kulit membutuhkan waktu yang berbeda dalam membentuk nutrisi ini. 

Bagi pemilik kulit berwarna cerah, waktu yang dibutuhkannya hanya sekitar 15 menit. Sedangkan bagi pemilik kulit berwarna gelap, waktu yang dibutuhkan lebih panjang lagi, lebih kurangnya sekitar 90 menit.

Dalam kisaran waktu itu, tubuh kita bisa memproduksi 250 mcg hingga 625 mcg. Namun demikian, besaran nutrisi ini juga tergantung luas kulit yang menyerap sinar ultra violet. 

Semakin luas kulit yang terkena sinar matahari, semakin besar pula jumlah vitamin D yang dihasilkan. Karena itulah, semakin buka-bukaan pakaian yang dikenakan, semakin besar pula jumlah vitamin D yang dihasilkan.

Tetapi, untungnya, untuk mendapatkan penyegar mood ini kita tidak perlu memanggang kulit kita dengan berjemur di satu tempat. Untuk membuat tubuh menghasilkan vitamin D, kita bisa melakukannya dengan berbagai macam aktivitas. Tentu saja, selama kita beraktivitas di tempat yang terkena sinar matahari.

Sementara itu, menurut para ahli, waktu yang dianggap paling tepat untuk mendapatkan manfaat matahari adalah mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 3 sore. 

Alasannya, Ketika matahari berada di bawah horizon atau langit bagian bawah, sinar yang dipancarkan lebih banyak mengandung UVA tenimbang UVB.

Di antara pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore ini ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di luar ruangan (outdoor). Misalnya, menjemput anak pulang dari sekolah. Atau, bisa juga dengan duduk-duduk di teras kantin sambil menunggu pesanan makan siang datang.

Duduk di dalam kantor sembari memandikan kulit dengan sinar matahari (Sumber ilustrasi: Dok Pri)
Duduk di dalam kantor sembari memandikan kulit dengan sinar matahari (Sumber ilustrasi: Dok Pri)

Bahkan, pada saat kita tengah  mencari nafkah pun, misalnya di dalam ruangan kantor, kita masih bisa mendapatkan vitamin D dengan bekerja di tempat yang tersinari matahari.

Menariknya, sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari ini merupakan salah satu benda non ekonomis. Seperti benda-benda ekonomis lainnya,.sinar ultraviolet ini bisa didapatkan secara gratis. Dengan begitu, vitamin D yang dihasilkannya pun dibandrol dengan harga nol rupiah.

Kalau begitu, sebelum bad mood memberat yang ujung-ujungnya dapat menyebabkan depresi, kita tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk mencari hiburan ataupun obat penenang. Tetapi cukup dengan memandikan tubuh kita dengan sinar matahari. Dan nutrisi anti-bad mood pun bisa kita dapatkan dengan cuma-cuma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun