SBY baru menyatakan Demokrat mengusung pencalonan Prabowo-Sandiaga pada keesokan harinya pada 10 Agustus 2018, jelang kedua paslon tersebut mendaftarkan dirinya ke KPU.
Bergabungnya SBY dengan koalisi pendukung Prabowo-Sandi tentunya dengan sejumlah alasan. Salah satunya untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Prabowo mengundurkan diri sebelum KPU menetapkan paslon capres-cawapres pada 20 September 2018.
Dan, pada akhirnya Pilpres 2019 berjalan sesuai dengan yang telah diskenariokan. Jokowi kembali menang, sementara Prabowo kembali menelan pil pahit kekalahannya.
Kalau sekarang muncul rebut-ribut soal rekonsiliasi, sebenarnya wacana itu sama sekali tidak diperlukan. Lantaran, kedua kubu sudah menjalin kesepakatan sejak Prabowo bertemu Luhut di restoran Jepang Sumire pada 6 April 2018.
Tentu saja tulisan di atas hanyalah teori konspirasi. Sebagai sebuah teori, tulisan di atas bisa benar, bisa juga salah.
Rocky Gerung Benar, Legitimasi Jokowi Ada pada Prabowo
Artikel ini sudah diposting di GSite.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H