"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo.
Bahkan kemudian Prabowo memaparkan komitmennya untuk perkembangan unicorn di Indonesia. Prabowo pun berjanji akan memangkas sejumlah regulasi untuk memperlancar perkembangan unicorn di Indonesia.
Melihat respon Prabowo atas pertanyaan Jokowi tersebut, maka sesungguhnya yang aneh bin ajaib adalah tuduhan BPN itu sendiri. Dengan menuduh Jokowi menggunakan istilah "unicorn" untuk menjebak Prabowo, sama saja dengan mencitrakan bila Prabowo tidak tahu menahu tentang "unicorn". Dan, tanpa disadari, BPN telah melakukan blunder dengan mempermalukan Prabowo.
Jadi jelas sudah, jika tuduhan jika Jokowi mencurangi debat dengan menggunakan perangkat alat bantu dengar, Jokowi menyerang pribadi Prabowo dengan mengungkap data kepemilikan lahan, Jokowi yang menjebak Prabowo dengan menggunakan istilah "unicorn" merupakan sebuah blunder keras yang sulit diterima akal sehat. Apalagi tuduhan BPN tersebut berujung pada mempermalukan Prabowo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H