Jawabannya jelas tidak!
Sebab, Indonesiabarokah.com berisikan konten-konten berbau agama dan nyaris tidak tercium aroma politik praktis pada setiap unggahannya. Wajah Indonesiabarokah.com ini bisa dilihat dari katagori pada lamannya. Di situ ada "Home", "Warta", "Budaya", "Kolom", "Taushiah", "Khutbah", "Pesantren", "Quote Islami, "Dan Lainnya".
Sementara, isi dari tabloid IB lebih memosisikan diri sebagai media politik. Pada versi PDF tabloid IB terdapat judul-judul yang berbau politik. Seperti "Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?", "Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik", dan "Prabowo Marah Media Dibelah".
Jika membandingkan keduanya jelas sekali keduanya memiliki "wajah" yang sama sekali berbeda. Dengan demikian, salah besar jika Andre menyebut tabloid IB sebagai versi cetak dari Indonesiabarokah.com.
Memang benar nama keduanya sama, yaitu Indonesia Barokah, begitu juga dengan logo keduanya.
Jika mencari informasi dari Whois.com, Indonesiabarokah.com didaftarkan pada 21 November 2018 (CMIIW). Sedangkan tabloid IB beredar pada minggu ketiga Januari 2019.
Jadi, nama dan logo tabloid IB mengikuti, jika tidak mau dikatakan menjiplak, nama dan logo Indonesiabarokah.com.
Sebagaimana yang diberitakan sejumlah media, tabloid IB diedarkan secara diam-diam ke sejumlah daerah lewat kantor pos. Alamat redaksi tabloid IB pun diketahu palsu. Dari kerahasiaan dalam penerbitan dan peredarannya, tercium sangit adanya niat jahat pada pelakunya.
Dan, bagi Ipang, nama dan logo Indonesia Barokah bisa diibaratkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dan, logikanya, di dunia ini tidak ada seorang pun maling waras yang dengan sengaja meninggalkan KTP miliknya di tempat ia mencuri.